Bisnis.com, JAKARTA – BMW Group Indonesia menjadi pemimpin di pasar mobil mewah Indonesia dengan mencatatkan penurunan paling kecil dibandingkan para pesaingnya, terutama Mercedes-Benz.
Pandemi virus corona secara langsung memukul kinerja penjualan pabrikan otomotif di Tanah Air. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel otomotif nasional pada semester I/2020 turun hingga 42,1 persen secara tahunan.
Pada saat bersamaan, penjualan pabrikan ke dealer atau wholesale juga melemah sebesar 46 persen menjadi 260.933 unit. Adapun pada semester I/2019, penjualan wholesale nasional mencapai angka 483.648 unit.
Penurunan pasar otomotif nasional seturut dengan pelemahan di segmen mobil mewah. Kinerja penjualan BMW pada semester pertama tahun ini turun 18,5 persen secara tahunan, sedangkan penjualan MINI melemah hingga 42,2 persen.
Namun, kinerja penjualan BMW sampai dengan paruh pertama tahun ini masih jauh lebih baik dibanding para pesaingnya di segmen luxury. Mercedes-Benz, misalnya, mengalami penurunan penjualan sebesar 49,5 persen, sementara Lexus turun 28,5 persen.
Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengatakan bahwa rendahnya penurunan penjualan pada semester I/2020, merupakan hasil dari strategi yang telah dipersiapkan perusahaan sejak tahun lalu.
Baca Juga
“Memang capaian ini didukung oleh portofolio kendaraan kami yang semakin lengkap, seperti misalnya BMW X Series, lengkap kami punya dari mulai X1 sampai dengan X7,” ujar Jodie dalam konferensi pers daring, Kamis (16/7/2020).
Selain dari segi produk yang semakin lengkap, BMW juga diuntungkan dengan peluncuran mobil-mobil baru edisi terbatas. Inovasi penjualan dari produsen asal Jerman itu juga menjadi faktor pendorong kinerja penjualan.
Berbeda dengan Indonesia, Mercedes-Benz justru mampu mengungguli BMW di pasar Amerika Serikat. Berdasarkan catatan Bloomberg, kinerja penjualan Mercedes-Benz pada semester I/2020 turun 14 persen secara tahunan, sedangkan BMW merosot hingga 28 persen.
Dalam persaingan itu, Mercedes diuntungkan dari penyegaran beberapa model, seperti GLE dan GLC. Penjualan model tiga baris SUV GLS di pasar Amerika Serikat itu melonjak 36 persen pada kuartal kedua.