Bisnis.com, JAKARTA - BMW Group mencatatkan kenaikan penjualan mobil listriknya sepanjang semester kedua tahun ini, meski secara total penjualan keseluruhan model mengalami penurunan akibat tekanan pandemi Covid-19.
BMW Group menyatakan pengiriman kendaraan listrik untuk merek BMW dan Mini pada semester pertama 2020 mencapai 61.652, atau lebih banyak 3,4% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
"Permintaan kendaraan listrik kami juga mengungguli tren pasar di paruh pertama tahun ini. Model hybrid plug-in kami yang luas dan MINI sepenuhnya listrik sangat diminati,” ujar Pieter Nota, anggota Dewan Manajemen BMW AG-bertanggung jawab atas Pelanggan, Merek, dan Penjualan, dalam keterangan pers, Selasa (7/7/2020).
Sejak awal, BMW memulai elektrifikasi model-modelnya secara sistematis, dan saat ini menawarkan model hybrid plug-in untuk semua jajaran modelnya sehingga menempati posisi utama di pasar Jerman dan pasar global lainnya.
Oleh karena itu, BMW menyambut positif paket ekonomi Jerman dan mengharapkan untuk mendapat manfaat dari stimulus ini, terutama melalui insentif kendaraan listrik.
Selain itu, BMW berencana meningkatkan program elektrifikasi pada model-modelnya, termasuk memproduksi BMW iX3 sepenuhnya-listrik, BMW i4, dan BMW iNEXT.
Baca Juga
BMW Group menargetkan memiliki total 25 model berlistrik di jalan pada 2023, yang separuh lebih di antaranya merupakan kendaraan sepenuhnya listrik.
Jajaran produk elektrifikasi merek MINI juga mencatatkan pertumbuhan penjualan. Pada paruh pertama tahun ini, gabungan 8.587 unit (+ 4,1%) dari plug-in hybrid MINI Cooper SE Countryman ALL4 dan MINI Cooper SE sepenuhnya-listrik dijual.
Di tengah laju positif mobil terelektrifikasi, model lainnya juga mengalami penurunan penjualan signifikan yang mengakibatkan penjualan total BMW Group juga merosot.
Pada paruh pertama 2020, BMW Group mengirimkan total 962.575 (-23,0%) kendaraan premium BMW, MINI dan Rolls-Royce kepada pelanggan di seluruh dunia dalam setengah tahun pertama.
"Kami mengikuti perkembangan permintaan global dengan sangat erat dan terus merencanakan berbagai skenario sehingga kami dapat merespons dengan cepat ketika kawasan di seluruh dunia pulih dari pandemi coronavirus dengan kecepatan yang berbeda."