Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Car Listing Daring Makin Menguat, Ini Penyebabnya

Tren jual-beli mobil bekas atau car listing secara daring (online) semakin menguat pada maupun setelah masa pandemi. Hal ini didorong dengan latar belakang Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar aneka produk di Asia Tenggara, termasuk otomotif.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Jual-beli mobil bekas atau car listing secara daring (online) akan semakin diminati pada maupun setelah masa pandemi, menurut pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu.

Ia berpendapat, hal ini didorong dengan latar belakang Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar aneka produk di Asia Tenggara, termasuk otomotif.

"Pandemi Covid telah mempercepat migrasi komunikasi masyarakat hingga pelaku bisnis dari dunia riil ke dunia digital. Tren penjualan online meningkat drastis selama pandemi Covid ini," kata Yannes, Kamis (2/7/2020).

Lebih lanjut, ekosistem bisnis car marketplace saat ini dalam tahap awal pertumbuhannya menuju model business to customer dan customer to customer yang baru yang berbasis digital.

Hal tersebut berlaku baik untuk penjualan mobil baru maupun untuk mobil bekas.

Adanya promo hingga harga yang biasanya lebih murah pun juga menjadi daya tarik bagi calon pembeli mobil bekas online.

"Model bisnis car marketplace ini akan memangkas biaya distribusi dan penghapusan pembagian keuntungan antara produsen dan jaringan distribusi produk. Pada akhirnya berpotensi untuk menurunkan harga ritel dari kendaraan yang dijual," kata akademisi Institut Teknologi Bandung ini.

Segmen Pasar

Ketika disinggung mengenai segmen pasar bagi car listing daring, Yannes mengatakan kelompok pembeli pertama merupakan salah satu pangsa pasar terbesarnya.

"Terutama yang berasal dari generasi millenial atau generasi Y (kelahiran 1980-2000) yang sudah memiliki daya beli tinggi, dan akan semakin masif kelak pada generasi Z (Kelahiran tahun 2000- kini) yang merupakan kelompok netizen," kata Yannes.

Ia memperhitungkan, saat kelompok generasi muda ini menjadi mesin ekonomi Indonesia, maka diprediksi pada tahun 2030-2045, dipastikan model bisnis car marketplace / jual-beli kendaraan online akan mendominasi.

Lalu, bagaimana dengan generasi-generasi sebelumnya?

Untuk kelompok diatas generasi millenial, seperti generasi baby boomers (kelahiran tahun 1946-1964) dan silent generation (kelahiran 1925-1945), ia berpendapat bahwa kelompok ini masih membutuhkan kontak fisik dalam hal jual-beli kendaraan.

"Sedangkan, untuk generasi X (kelahiran 1965 -1979) sebagai generasi peralihan ke digital cenderung akan beradaptasi dengan berbagai kenyamanan dan kemudahan dari model bisnis baru ini," kata Yannes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper