Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo tidak khawatir dengan kehadiran mobil listrik merek-merek asal China yang mulai merambah Tanah Air, meskipun di pasar negara industri besar seperti Amerika Serikat (AS) keberadaannya mulai ditentang.
Teranyar, mobil listrik buatan pabrikan China ditolak keras oleh para senator 'Negeri Paman Sam' tersebut.
Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan asosiasi pada dasarnya menyambut baik kehadiran merek-merek asing yang masuk ke Indonesia termasuk China. Terlebih lagi apabila sebuah merek berkomitmen untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Semua merek punya kesempatan untuk memasarkan tipe-tipe mobilnya, baik ICE maupun BEV/ Hybrid. Apalagi kalau merek-merek tersebut nantinya akan berinvestasi di Indonesia. Konsumen akan mempunyai pilihan yang lebih banyak lagi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (16/4/2024).
Beberapa model dari pabrikan China yang sejauh ini sudah merambah pasar lokal adalah DFSK Gelora, Seres 502 EV, MG 4 EV, MG ZS EV, Wuling Air ev, Wuling BinguoEV, Neta V, hingga Chery Omoda E5.
Selain itu, beberapa merek lainnnya seperti BYD, dan Great Wall Motors (GWM) masih belum mencatatkan penjualan sampai kuartal I/2024. Padahal kedua merek asal China itu sudah merilis harga resmi untuk masing-masing produknya.
Baca Juga
Pada pameran IIMS 2024, BYD resmi meluncurkan harga untuk model Dolphin tipe Premium Extended Rp425 juta, sedangkan Atto 3 tipe Superior seharga Rp515 juta. Sementara untuk model Seal tipe Premium Variant senilai Rp629 juta, dan Performance Variant Rp719 juta.
Kemudian Great Wall Motors telah mematok harga Haval H6 HEV senilai Rp595,8 juta, sedangkan Tank 500 HEV senilai Rp1,19 miliar.
Mengenai pabrikan yang sudah lama mengaspal di Indonesia, Jongkie menyebut kehadiran dari merek China tidak serta-merta mengambil pangsa pasar mereka. Hal ini lantaran setiap merek memiliki kesempatan yang sama, dan memiliki strategi masing-masing.
Sebelumnya, seperti dikutip dari Reuters, Senat AS meminta Pemerintahan Joe Biden memblokir seluruh produk mobil listrik buatan pabrikan China.
Hal itu merupakan tuntutan paling keras dari senat sejauh ini. Dikutip dari Reuters, Senin (15/4/2024), Ketua Komite Perbankan Senat mendesak Presiden Joe Biden untuk memblokir kendaraan buatan Tiongkok dari pasar otomotif Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, tuntutan senat juga menyasar seluruh produk mobil listrik buatan anak usaha ataupun perusahaan yang terafiliasi dengan China.
“Saya mohon Anda mengambil tindakan yang berani dan agresif dan melarang secara permanen kendaraan listrik yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok atau anak perusahaan apa pun yang mereka dirikan untuk menyembunyikan asal-usulnya,” tulis Senator Sherrod Brown, seorang anggota Partai Demokrat.
Brown mendesak Biden mengambil langkah cepat. “Kendaraan listrik Tiongkok merupakan ancaman nyata bagi industri otomotif Amerika,” ungkapnya.
AS menuding produk mobil listrik China disokong dengan gelontoran bantuan pemerintah yang membuat harga pun murah. Tidak hanya itu, pengusaan rantai pasok mineral pun menjadikan China sebagai calon kampiun terkuat era mobil listrik.