Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Produsen Kendaraan Bermotor di Eropa (ACEA) meminta penundaan implementasi standar baru kendaraan yang akan diberlakukan dalam beberapa bulan mendatang, lantaran krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19.
Permintaan itu tertuang dalam surat Mike Manley, selaku Presiden ACEA, dan CEO Fiat Chrysler Automobiles N.V, kepada Thierry Breton Commissioner for the Internal Market, Industry, Entrepreneurship and SMEs European Commission, tertanggal 18 Juni 2020.
"Saya menulis kepada Anda sehubungan dengan dampak Covid-19 pada ekosistem otomotif, dan kemungkinan penundaan 6 bulan dari tanggal penerapan standar sofkey EU," kata Manley dalam surat yang dipublikasikan ACEA, Rabu (1/7/2020).
Secara khusus, penundaan implementasi itu mencakup standar Euro 6d TEMP untuk van berat dan ambulans (saat ini 1 September 2020), Euro6 d ISC - FCM untuk mobil penumpang dan van ringan (saat ini 1 Januari 2021), Euro VI StepE untuk truk, dan peraturan keselamatan umum (klaster A and B).
Manley sebelumnya telah berbicara dengan dengan Breton dan Wakil Presiden Eksekutif Timmermans pada tanggal 13 Mei, perihal penghentian produksi dan penjualan di negara-negara Anggota UE untuk melawan Covid-19 telah menyebabkan penumpukan signifikan stok di pabrik, importir, dan dealer.
Menurut Manley, kendaraan tersebut memenuhi standar emisi saat ini tetapi tidak untuk standar baru yang akan mulai berlaku dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga
Secara total, diperkirakan 600.000 kendaraan yang diproduksi tidak akan memenuhi Euro 6dISC-FCM, serta hampir 40.000 kendaraan tidak akan memenuhi TEMP Euro6d. Hal ini karena penjualan harus dihentikan untuk melawan Covid-19, dan tidak jelas kapan kendaraan ini akan dijual.
Selain kendaraan stok yang menumpuk, produsen secara bertahap memulai kembali produksi untuk mempertahankan pekerjaan di Eropa. Masalahnya, banyak produsen belum memungkinkan untuk memiliki kendaraan yang disertifikasi berstandar emisi baru karena gangguan proses persetujuan tipe lantaran pembatasan pemerintah.
Selain itu, diperkirakan sekitar 2.100 persetujuan tipe sistem emisi masih tertunda untuk kendaraan yang sudah memenuhi Euro 6 dISC FCM. "Terkait dengan hal ini, bersama dengan persetujuan seluruh jenis kendaraan selanjutnya, akan dengan mudah memakan waktu 6 bulan dalam pandangan kami."
Menurut Manley, tanpa penundaan tanggal aplikasi, pabrikan akan menghadapi pilihan antara menimbun kendaraan yang baru diproduksi sampai proses persetujuan tipe selesai dan menghentikan (atau, lebih baik, tidak memulai kembali) produksi kendaraan yang bersangkutan.
"Jelas ini akan berdampak negatif bagi pekerja, baik di pabrik kendaraan maupun di pemasok. Kami terus percaya bahwa penundaan secara objektif dibenarkan oleh gangguan yang disebabkan oleh situasi Covid-19."
Manley juga menambahkan pertimbangan bahwa sejumlah negara juga telah melakukan penundaan implementasi standar baru.
Pemerintah China baru-baru ini menunda pemberlakuan nilai batas nomor partikel baru untuk kendaraan ringan di undang-undang emisi 6 China selama 6 bulan karena alasan yang sama, sementara pemerintah Jepang memutuskan menunda tanggal untuk beralih dari emisi dan CO2 yang diuji pada siklus JC-08 keWLTP untuk model yang ada dalam tiga bulan.
Manley berpendapat emisi polutan adalah masalah politik yang tidak sensitif. Akan tetapi, dia juga menekankan bahwa penundaan tidak akan berdampak apa pun pada tingkat emisi kendaraan yang bersangkutan atau pada kualitas udara. Dalam banyak kasus, itu hanya berarti kendaraan tidak akan dilengkapi dengan meter konsumsi bahan bakar.