Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Ekspor, Hino Perluas Pasar Ke Afrika Barat

Di luar pasar Asia Tenggara, Hino gencar melakukan promosi ke beberapa negara Afrika Barat dan menargetkan dapat mengekspor ke 19 negara di wilayah tersebut.
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo memberikan keterangan kepada awak media di sela-sela media gathering di Jakarta, Kamis (23/1/2020)/Ilman A Sudarman.
Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo memberikan keterangan kepada awak media di sela-sela media gathering di Jakarta, Kamis (23/1/2020)/Ilman A Sudarman.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hino Motors Sales Indonesia bakal memacu ekspor kendaraan utuh pada 2020 dengan memperluas jaringan ke Afrika Barat.

Upaya itu dilakukan setelah ekspor kendaraan utuh Hino tercatat menurun cukup tajam pada 2019 seiring melemahnya permintaan dari sejumlah negara tujuan utama.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo mengatakan bahwa pada 2019 total ekspor Hino mencapai 2.365 unit. Angka menurun sekitar 18,18 persen dibandingkan total ekspor Hino pada 2018 yang mencapai 2.795 unit.

“Yang turun ini lebih ke arah Vietnam dan Filipina, itu turun. Vietnamnya agak sedikit, yang paling banyak itu di Filipna. Tahun ini kami menargetkan ekspor dapat mencapai 2.310 unit,” katanya di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Penurunan di pasar Vietnam, lanjutnya, disebabkan oleh kondisi kelebihan persediaan unit di negara itu. Adapun, untuk pasar Filipina dia masih mengidentifikasi penyebab pasti penurunan ekspor ke negara itu. Namun, faktor produksi bodi yang sempat terkendala diduga menjadi penyebabnya.

“Filipina, sejak Januari mulai naik. Kalau Filipina, dia kan akan bangun bodi lagi di sana, mungkin terkendala di situ, tapi saya belum tahu pasti,” jelasnya.

Dia menjelaskan produk yang diekspor ke dua negara itu memiliki spesifikasi standar emisi EURO 4. Adapun, ekspor ke negara lainnya seperti, Kamboja dan Kamerun masih menggunakan standar emisi lebih rendah yakni, EURO 2.

Pada 2020, lanjutnya perseroan optimistis kinerja ekspor mulai membaik seiring dengan perluasan penetrasi ke sejumlah pasar baru. Selain itu, produk baru juga akan menjadi andalan untuk menggenjot ekspor tahun ini.

Produk baru yang disiapkan untuk kembali menumbuhkan permintaan ekspor ke Filipina adalah bus Jeepny dengan konfigurasi enam roda. Ekspor mobil ini diperkirakan akan mencapai 540 unit pada tahun ini. Adapun, pada tahun lalu Jeepny berkonfigurasi empat roda menyumbang 25 persen total ekspor Hino ke negara tersebut.

Di luar pasar Asia Tenggara, Hino juga gencar melakukan promosi ke beberapa negara Afrika Barat. Perseroan menargetkan dapat mengekspor ke 19 negara di Afrika Barat pada akhir tahun ini. Sebagai awalan, unit untuk keperluan promosi sudah dikirimkan ke tujuh negara di kawasan tersebut.

“Pada 2020, Januari ini kami sudah ekspor untuk unit promosi lagi ke Afrika Barat, yaitu berupa offroad model dari Dutro, mudah-mudahan pasarnya bagus dan diterima. Prospek kami nanti sampai dengan tahun berikutnya kita akan coba ke 13 negara lain di Afrika Barat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper