Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai salah satu pabrikan otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memberikan perhatian khusus pada pengembangan mobil listrik. Untuk memproduksi mobil listrik, TMMIN memberi penekanan pada empat pilar utama.
"Pertama, customer. Electric vehicle [EV], type of HEV [hybrid electric vehicle] ditentukan oleh custumer. Customer is the king," ujar Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada diskusi terbatas Roadmap Pengembangan Kendaraan Listrik yang diselenggarakan Bisnis.com, di Jakarta, Selasa (10/07/2018).
Kedua, jelasnya, kesiapan regulasi sehingga harga dan level servis yang diberikan kepada EV sama dengan kendaraan konvensional.
Ketiga, tambah Warih, kesiapan infrastruktur pendukung khususnya pengisian daya listrik. Negara seperti Kanada, jelasnya, melakukan investasi besar untuk membangun infrastruktur guna menarik minat masyarakat menggunakan kendaraan dengan zero emisi.
"Norwegia adalah contoh negara paling sukses sekitar 40% [EV], step by step melakukan investasi," tambahnya.
Terakhir, tambah Warih, ialah pentingnya Indonesia menjadi bagian dari mata rantai dunia (global supply chain) sehingga perlu melakukan lokalisasi baterai.
Baca Juga
Dia menjelaskan baterai kendaraan listrik terdiri dari banyak komponen sehingga jika Indonesia bisa memanfaat sumber lokal seperti nikel untuk salah satu satu bagian baterai, maka Indonesia bisa berperan dalam mata rantai global baterai listrik.
"Kalau bisa memproduksi anoda dan katoda maka kita bisa berperan dalam global supply chain di dunia," tambahnya.