Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan subsidi pembelian motor listrik akan kembali diberikan pada Agustus 2025. Nilai insentif yang digelontorkan pemerintah kemungkinan masih sama dengan tahun sebelumnya yakni Rp7 juta per unit.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan, keputusan terkait nilai insentif dan anggaran yang digelontorkan masih dalam pembahasan rapat koordinasi dibawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian).
"Ini masih menunggu satu rakor lagi di Kemenko Ekonomi, insentif kemungkinan Agustus," kata Faisol kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Rabu (2/7/2025).
Dia juga menerangkan terdapat kemungkinan perubahan skema pemberian subsidi motor listrik kepada kosumen. Namun, Faisol belum dapat membeberkan lebih terperinci terkait skema baru yang dimaksud.
"Skemanya lagi didiskusikan nilai totalnya sama, nilai total insentifnya subsidinya sama. Cuma apakah disamakan dengan skema yang lalu atau ada perubahan atau tidak nanti kita putuskan," terangnya.
Sebagai pengingat, pada tahun lalu, pemerintah telah mengucurkan subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit untuk percepatan populasi elektrifikasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023.
Baca Juga
Pada 2024, pemerintah menyediakan 50.000 unit kuota subsidi, yang kemudian ada tambahan kuota 10.700 unit pada Agustus 2024. Untuk tahun ini, pemerintah belum memberikan kisi-kisi kuota subsidi tersebut.
Adapun, usulan pemberian insentif motor listrik terus digaungkan oleh pelaku usaha yang berharap ada titik terang kelanjutan subsidi untuk sepeda motor listrik pada 2025.
Sebelumnya, Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, sejatinya pemerintah masih mengisyaratkan subsidi motor listrik dilanjut pada 2025. Namun, hingga memasuki bulan ke-5 tahun ini, keputusan tersebut masih menggantung dan belum ada kepastian.
"Kami hanya ingin kepastian saja, kalau memang tidak ada, industri sudah siap. Tetapi jangan digantung, itu bikin masyarakat setop beli kendaraan, wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri sudah teriak-teriak," ujar Budi di Jakarta, dikutip Rabu (7/5/2025).
Dampaknya, masyarakat banyak yang menunda pembelian motor listrik sampai ada keputusan lebih lanjut mengenai ada tidaknya subsidi motor listrik. Penjualan para pabrikan pun mengalami penurunan signifikan.