Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Sokon Mendekati Industry 4.0

PT Sokonindo Automobile mengklaim pabrik perakitan DFSK sudah mendekati Industry 4.0. Hal ini dilihat dari pemanfaatan robot pada semua fasilitas produksi.
Sokon Supercab di Giicomvec 2018. /Bisnis.com-Fatkhul Maskur
Sokon Supercab di Giicomvec 2018. /Bisnis.com-Fatkhul Maskur

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sokonindo Automobile mengklaim pabrik perakitan DFSK sudah mendekati Industry 4.0. Hal ini dilihat dari pemanfaatan robot pada semua fasilitas produksi.

Proses pencetakan plat baja (stamping), pengelasan (welding), pengecatan (painting), perakitan (assembling) serta proses kontrol kualitas (quality control) di pabrik seluas 20 hektare sudah menggunakan lengan robot.

“Kalau sudah 4.0 itu sudah semua menggunakan internet. Kami masih robot,” kata CO-CEO Sokonindo Alexander Barus di sela acara Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Alexander mengatakan pemanfaatan robot menuju Industry 4.0 tidak serta merta menghilangkan tenaga kerja. Menurutnya yang terjadi adalah penyesuaian sumber daya manusia. “Dengan otomasi butuh kemampuan sumber daya manusia yang lebih tinggi,” katanya.

Dalam hal itu seluruh tenaga kerja Sokonindo telah melalui proses pelatihan selama 6 bulan. Mereka saat ini sudah memiliki keterampilan untuk mengontrol sistem robotik.

Namun, saat ini belum ada sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memperbaiki. Begitu juga pada divisi desain dan juga pembuat sistem. “Mestinya kita sudah siap-siap membuat sekolah D3 dengan kurikulum Industry 4.0. Itu harus orang kita [Indonesia] yang isi,” jelas Alexander.

Dia melanjutkan, penggunaan teknologi robot meningkatkan daya saing fasilitas perakitan. Kualitas dapat ditingkatkan menjadi maksimal karena robot memiliki presisi tinggi dan tanpa pengurangan konsentrasi setiap harinya.

Selain itu, proses manufaktur juga berjalan dengan sangat fleksibel. Pergantian volume produksi satu model bisa cepat disubtitusi dengan yang lain. “Hanya tinggal mengubah sistem saja,” kata Alexander.

Sementara itu nilai investasi yang telah direalisasikan Sokonindo mencapai US$150 juta untuk mendirikan pabrik baru yang terletak di kawasan Serang, Banten. Pembangunan pabrik telah tuntas pada Mei lalu dan saat ini Glory 580 telah diproduksi di sana.

Pabrik itu diklaim telah menciptakan 2.000 tenaga kerja. Angka tersebut belum termasuk sekitar 4.000–5.000 orang tenaga kerja yang akan terserap pada operasional mata rantai produksi dan distribusi, mulai dari para pemasok komponen kendaraan hingga ke jaringan diler.

Adapun PT Sokonindo Automobile merupakan perusahaan patungan antara Sokon Group Company Ltd asal Hongkong dengan PT Kaisar Motorindo Industri menyiapkan dana senilai US$300 juta untuk berbisnis di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper