Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Penjualan Kendaraan Niaga Melaju Kencang, Ini Komentar Pengusaha Truk

Tren positif bisnis kendaraan niaga masih terus berlanjut hingga awal tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke diler Januari 2018 naik 43,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, menjadi 8,716 unit.
Muhammad Khadafi
Muhammad Khadafi - Bisnis.com 27 Februari 2018  |  23:20 WIB
Penjualan Kendaraan Niaga Melaju Kencang, Ini Komentar Pengusaha Truk
Sejumlah truk yang akan menyeberang ke Pulau Sumatra tertahan akibat keterlambatan datang kapal, di Dermaga I Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (29/11). - ANTARA/Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA – Tren positif bisnis kendaraan niaga masih terus berlanjut hingga awal tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke diler Januari 2018 naik 43,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, menjadi 8,716 unit.

Pasokan ke diler seluruh kategori truk melambung signifikan. Kategori 2, 3, dan 4 tumbuh di atas 40%. Hal ini pun membuat para pelaku usaha optimistis memandang 2018.

Sementara itu bus masih tertahan dengan angka pertumbuhan 1,46%. Bus sedang naik sedikit, atau 3,11%. Namun bus kecil cenderung stagnan dan bus besar turun 75%.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman melihat hal tersebut sebagai upaya antisipasi membludaknya permintaan pasar kendaraan niaga tahun ini. “Performa tahun 2017 kita sudah mendekati performa 2014 waktu lagi tinggi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/2/2018).

Dia mengatakan bahwa tahun ini ekonomi diprediksi mulai membaik. Banyak orang mulai melakukan investasi baru.

Beberapa tahun ke belakang, banyak pengusaha truk tumbang. Penyebabnya adalah Rasio Hutang terhadap Ekuitas tinggi, sehingga pos pendapatan dan pengeluaran pun tidak seimbang.

“Beda sama properti. Pengusaha kredit, harga aset tetap naik. Kalau truk leasing, harga terdepresiasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Aptrindo Kendaraan Niaga Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top