Bisnis.com, JAKARTA—PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) berharap dapat kembali menjadi penguasa pasar otomotif terbesar kedua setelah Toyota di Indonesia. Ini dapat tercapai apabila mobil murah Suzuki Karimun Wagon R sudah dijual secara massal.
SIS berharap ada tambahan produksi sekitar 1.500 unit setiap bulan dari penjualan low cost and green car (LCGC) tersebut. Wagon R hingga kini belum dapat dijual lantaran masih dalam proses verifikasi pemenuhan persyaratan LCGC di Kementerian Perindustrian.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan Suzuki tak lagi di posisi kedua alias turun satu peringkat pada September. Dengan penjualan 18.099 unit, urutan kedua ditempati Daihatsu dan Suzuki jadi ketiga dengan wholesales 16.800 unit.
4W Sales Director SIS Endro Nugroho kepada Bisnis mengakui kekalahan Suzuki lantaran penjualan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) bulan lalu sudah mencakup produk LCGC Daihatsu Ayla. "Ayla itu sekitar 4.500 unit. Kalau [Daihatsu] dikurangi produk LCGC, kami tetap posisi kedua," ujarnya, Minggu (6/10/2013).
Tak bisa dipastikan kapan verifikasi Karimun Wagon R selesai sebab prosesnya dilakukan lembaga survei independen. Pemeriksaan yang dilakukan tak semata pemenuhan LCGC dari spesifikasi mesin dan desain. Rantai pasokan komponen juga ditelusuri untuk memastikan upaya pemenuhan 85% konten lokal.
Jika sampai akhir Oktober verifikasi Wagon R tetap belum rampung, SIS pesimistis bisa mendongkrak volume penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) bulanan. Mobil murah keturunan Karimun ini dipastikan menjadi "kuncen" untuk menggenjot penjualan merek Suzuki di Indonesia.
"Mudah-mudahan verifikasi selesai November. Bagi kami sederhana saja, selama belum bisa menjual mobil murah tetap sulit. Kunciannya di Wagon R ini," tutur Endro.