Bisnis.com, JAKARTA — Produsen otomotif asal Amerika Serikat (AS) Jeep buka suara terkait kesepakatan tarif antara pemerintah Indonesia dengan AS yang berpotensi memengaruhi harga jual kendaraannya di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, produk RI yang diekspor ke AS mendapatkan penurunan tarif impor 19% dari sebelumnya 32%. Namun produk AS yang masuk ke Indonesia diberikan tarif 0% alias bebas bea masuk.
Chief Operating Officer Jeep Indonesia, Ario Soerjo mengatakan perseroan akan mengikuti peraturan dari pemerintah terkait penyesuaian harga jual mobilnya di pasar domestik.
Adapun, seluruh unit kendaraan Jeep yang dipasarkan di Indonesia diimpor secara utuh (completely built up/CBU) dari AS, tepatnya di Pabrik Toledo, Ohio.
"Saat ini, kami masih menunggu informasi lebih lanjut untuk penerapan tarif baru, sehingga kami belum dapat memberikan konfirmasi terkait perubahan harga unit Jeep di Indonesia," ujar Ario kepada Bisnis, Selasa (22/7/2025).
Sejauh ini, model Jeep Wrangler yang dipasarkan di Indonesia dibanderol Rp2,38 miliar dan menyasar konsumen segmen premium. Alhasil, jika kesepakatan tarif resiprokal AS sudah disahkan, maka harga jual Jeep berpotensi lebih kompetitif di pasar otomotif Tanah Air.
Baca Juga
"Kami melihat bahwa setiap kebijakan tarif yang ditetapkan oleh pemerintah AS terhadap Indonesia tentu dapat mempengaruhi daya saing industri otomotif, khususnya dalam konteks ekspor-impor," katanya.
Alhasil, Ario mengatakan Jeep Indonesia akan terus memonitor perkembangan kebijakan ini dan memastikan strategi perusahaan tetap relevan untuk mendukung pertumbuhan pasar di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, keputusan tarif ini diumumkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump usai mencapai kesepakatan bilateral dengan Indonesia, menyusul negosiasi intensif antara kedua negara.
Penurunan tarif ini terjadi setelah Presiden RI Prabowo Subianto turun tangan langsung dalam proses perundingan dengan Trump. Keduanya disebut telah menjalin komunikasi diplomatik untuk meredakan ketegangan dagang yang sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir.
Trump mengatakan, hasil perundingan ini menguntungkan bagi AS, karena barang-barang ekspor dari Negeri Paman Sam tidak dikenai pajak oleh Indonesia. Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa Indonesia wajib membeli produk-produk asal AS senilai lebih dari US$19 miliar, termasuk 50 unit pesawat Boeing.
"Mereka membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih mengutip Bloomberg, Rabu (16/7/2025).
Pemberlakuan tarif ini dijadwalkan dimulai pada 1 Agustus 2025 dan ditujukan sebagai tekanan agar negara-negara tersebut menyepakati ketentuan baru yang lebih menguntungkan bagi AS.