Bisnis.com, JAKARTA - Jeep dikabarkan tengah melakukan penarikan unit (recall) terhadap 70.000 model SUV Wrangler tahun produksi 2018 hingga 2023, dan pikap Gladiator dari model tahun 2020 hingga 2023 dengan transmisi manual.
Melansir Consumer Reports, Jumat, (3/3/2023), penyebab dari penarikan ini adalah masalah pada pelat kopling yang terlalu panas (overheat) sehingga dapat memicu kendaraan terbakar.
Menurut dokumen yang diberikan Jeep kepada National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), jika pelat kopling terlalu panas karena gesekan, maka akan patah dan serpihan panas dapat keluar dari kotak transmisi.
Puing-puing ini dapat membahayakan bagi pengemudi lain di jalan dan juga dapat menyebabkan kebakaran di dalam kendaraan atau area sekitarnya jika bersentuhan dengan sumber pengapian pada kendaraan.
Tanda-tandanya, sebelum pelat tekanan kopling rusak, pengemudi mungkin mencium bau terbakar, selip kopling, dan/atau lampu peringatan pada kluster instrumen di belakang kemudi.
Jeep mulai menyelidiki masalah ini sejak akhir tahun lalu dan pada 10 Januari 2023 telah terdeteksi tren potensial kebakaran kendaraan terkait dengan rakitan kopling yang gagal pada Wrangler 2018–2023, serta model Gladiator tahun 2020–2023.
Baca Juga
Produsen mobil SUV premium asal AS itu menyatakan, mereka telah mendapatkan 26 catatan pengaduan pelanggan, 36 klaim garansi, dan enam laporan lapangan tentang masalah yang berpotensi terkait dengan kerusakan ini di berbagai negara.
Sejauh ini, belum diketahui adanya laporan kecelakaan akibat pelat kopling Jeep yang meledak. Namun, jika tidak segera diperbaiki, kemungkinan kebakaran pada kendaraan bisa saja terjadi.
Berdasarkan laman resmi Jeep-id.com, ada tiga varian Jeep Wrangler, yakni Sport, Sahara, dan varian tertingginya Rubicon dengan harga dibanderol mulai Rp1,73 miliar.
Sementara itu, model pikap Jeep Gladiator terdiri dari varian Sport, Overland, dan Rubicon dengan banderol harga mulai Rp2,13 miliar.