Bisnis.com, JAKARTA - Enitas di bawa Astra International (ASII), PT Isuzu Astra Motor Indonesia mengungkapkan prospek penjualan kendaraan niaga pada 2025.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yusak Kristian mengatakan sepanjang 2024 industri otomotif secara keseluruhan mengalami tekanan, termasuk di penjualan kendaraan niaga.
"Tahun ini sebetulnya kami berharap bisa lebih baik, tetapi memang agak berat untuk kembali ke titik sebelum tahun lalu. Untuk kembali ke 1 juta unit kelihatannya cukup menantang," ujar Yusak di Jakarta, pada Rabu (5/3/2025).
Perlu diketahui, pada 2024, total penjualan mobil secara wholesales sebesar 865.723 unit atau turun 13,9% dari periode sama 2023 sebesar 1.005.802 unit. Adapun, penjualan wholesales Isuzu sebesar 26.379 unit sepanjang 2024.
Seiring dengan penjualan yang lesu sepanjang 2024, kinerja Isuzu pun juga lanjut mengalami pelemahan pada Januari 2025.
Data Gaikindo mencatat, secara wholesales Isuzu membukukan penjualan sebanyak 2.206 unit pada Januari 2025, atau turun 6,1% dibandingkan Januari 2024 sebanyak 2.350 unit. Penjualan itu termasuk kendaraan niaga Isuzu PHR, NMR, dan FVR.
Baca Juga
"Ditambah pada Januari kemarin kami cukup drag down karena ada beberapa regulasi yang juga finalisasinya mepet akhir tahun. Jadi, awal Januari ini kami belum bisa lari dengan kecepatan penuh," katanya.
Namun pada Februari 2025, menurutnya kondisi industri otomotif mulai mengalami pemulihan. Isuzu pun berharap penjualan kendaraan niaga di Indonesia dapat pulih pada tahun ini seiring dengan ekosistem yang mendukung.
"Karena walaupun Isuzu-nya baik-baik saja secara produk, secara total package-nya oke, tapi kalau ekonominya tidak terlalu bergerak, itu juga menjadi faktor yang utama ya buat Isuzu," pungkas Yusak.
Suara Buruh
Dalam kesempatan terpisah, Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menerima laporan bahwa industri otomotif, utamanya pabrikan mobil truk dan dump truk, tengah menghadapi tekanan imbas banjirnya mobil-mobil truk dan dump truk asal China.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan mobil yang langsung diimpor secara utuh atau completely knocked down (CKD) itu mengancam pabrik-pabrik mobil truk di Indonesia.
“Partai Buruh dan KSPI telah menerima laporan dari anggota bahwa industri pabrikan mobil truk dan dump truk menghadapi tekanan dengan membanjirnya mobil-mobil truk dan dump truk yang langsung diimpor dari China,” ungkap Said dalam keterangannya belum lama ini.
Pasalnya, lanjut Said, impor truk utuh ini tidak memerlukan pabrik dan tenaga kerja yang banyak di dalam negeri. Mobil-mobil ini, kata dia, diimpor langsung ke daerah-daerah pertambangan besar seperti Morowali, Morowali Utara, Konawe, dan daerah Indonesia Timur lainnya.