Bisnis.com, JAKARTA —Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengkaji kembali kebijakan program konversi motor listrik tahun ini. Hal ini trutama dari sisi anggaran karena adanya efisiensi yang tengah dilakukan pemerintah.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan meski masih didiskusikan internal, namun Menteri ESDM Bahlil Lahadalia telah memberikan sinyal kelanjutan dari program tersebut.
“Konversi kendaraan listrik apakah masih ada atau enggak, kalau Pak Menteri [ESDM] bilang ada, tetapi anggarannya yang baru kita diskusikan ditambah ada efisiensi,” ujarnya dikutip Minggu (16/2/2025).
Adapun tahun lalu ESDM mengadakan program konversi untuk 1.000 unit motor berbahan bakar bensin atau BBM menjadi motor listrik dalam rangka pengurangan emisi karbon. Pendanaan program ini berasal dari anggaran pemerintah dan pelaku usaha sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam hal ini, Kementerian ESDM memberikan subsidi Rp10 juta per unit motor untuk di konversi dan pelaku usaha BUMN maupun non-BUMN memberikan bantuan dana Rp5 juta per unit.
“Kemarin dikasih insentif Rp10 juta plus dana CSR dari perusahaan sekitar Rp5 juta untuk beli baterainya, jadi ada insentif Rp15 juta,” katanya.
Baca Juga
Pemerintah akan terus berupaya agar program konversi motor listrik tahun ini berlanjut. Kendati, dia tak menampik efisiensi anggaran saat ini menjadi tantangan tersendiri.
“Konversi nanti tunggu arahan pendanaannya ya pastinya akan dilanjutkan, tetapi pendanaan insentifnya apakah ada lagi atau engga, itu yang kita belum tahu karena efisiensi anggaran,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pagu anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dipangkangkas Rp1,65 triliun atau 42,4% untuk tahun ini. Dengan begitu, pagu anggaran 2025 Kementerian ESDM dipotong dari Rp3,91 triliun menjadi Rp2,25 triliun.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemangkasan anggaran ini sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
“Efisiensi di ESDM telah dilakukan penelaahan dan juga untuk acuan pelaksanaan Inpers sebesar Rp1,65 triliun, meliputi belanja sumber dana rupiah murni [RM] sebesar Rp1,3 triliun, belanja yang bersumber PNBP sebesar Rp139 miliar, belanja BLU [belanja layanan umum] Rp216 miliar,” tutur Yuliot dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (12/2/2025).