Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Transisi Energi, Kemenperin Studi Internal Bikin LCGC Hybrid

Pemerintah tengah mengkaji peluang untuk membenamkan teknologi hibrida atau hybrid ke mesin mobil low cost green car (LCGC).
Salah satu mobil LCGC, Toyota Agya / Istimewa
Salah satu mobil LCGC, Toyota Agya / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji peluang untuk membenamkan teknologi hibrida ke mesin mobil low cost green car (LCGC).

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindusterian (Kemenperin) Dodiet Prasetyo mengatakan bahwa salah satu upaya untuk mengakselerasi transisi energi adalah dengan melakukan efisiensi bahan bakar LCEV (low carbon emission vehicle) dimana LCGC termasuk di dalamnya.

"LCGC itu memang sudah ada ketentuannya seperti 1:20 km per liter. Saat ini kami melakukan studi internal apakah LCGC ini bisa disematkan teknologi hybrid, baik strong maupun mild," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Menurutnya, LCGC bermesin hibrida akan menyumbang penghematan bahan bakar sekaligus mendukung transisi energi.

"Berdasarkan hitungan, asumsi sederhana kami yang dilakukan secara internal, kurang lebih bisa 1 liter bisa mencapai 25-30 km.
Artinya dari sisi pasar yang gemuk, paling tidak ada porsi yang bisa diberikan untuk mendukung isu transisi energi," imbuhnya.

Adapun, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan LCGC tercatat sebesar 14.765 unit pada Oktober 2024. Angka itu naik tipis 0,62% secara bulanan dibandingkan September 2024 yang sebesar 14.673 unit.

Daihatsu Sigra kini menjadi pemegang takhta LCGC terlaris pada Oktober 2024 dengan penjualan tembus 4.092 unit. Penjualan Sigra itu naik 3,72% secara bulanan dibandingkan September 2024 sebesar 3.945 unit.

Selanjutnya, Toyota Calya naik ke posisi kedua dengan capaian penjualan 3.756 unit. Penjualan Calya itu menggeser posisi Honda Brio yang turun menjadi peringkat ketiga dengan penjualan 3.741 unit atau turun 15,95% secara bulanan.

Secara berturut-turut, model LCGC terlaris selanjutnya pada Oktober, yaitu Daihatsu Ayla sebanyak 1.616 unit disusul oleh Toyota Agya yang membukukan penjualan sebanyak 1.560 unit.

Sebagai tambahan informasi, mobil LCGC dirancang untuk mengonsumsi satu liter bahan bakar untuk jarak minimal 20 kilometer. Mobil ini juga diproduksi dengan cc yang kecil, yaitu 1.000cc dan 1.200cc sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. 

Program LCGC bertujuan untuk mendukung kemandirian industri otomotif dan mengantisipasi peningkatan permintaan kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan terjangkau. Harga LCGC pun relatif terjangkau, berkisar Rp150 juta hingga Rp180 jutaan.

Data Gaikindo mencatat, penjualan mobil secara wholesales di Indonesia sebanyak 77.191 unit pada Oktober 2024. Angka itu mengalami penurunan 3,9% secara year-on-year (YoY) dibandingkan capaian Oktober 2023 sebesar 80.350 unit.

Sementara itu, angka penjualan mobil secara ritel atau dari diler ke konsumen sebesar 73.443 unit pada Oktober 2024, atau ambles 7,6% dibandingkan Oktober 2023 sebanyak 79.446 unit.

Adapun, sepanjang Januari - Oktober 2024, total penjualan secara wholesales tercatat sebesar 710.406 unit atau turun 15% YoY dari periode sama 2023 sebesar 836.128 unit.

Penjualan mobil secara ritel juga turun 11,5% YoY menjadi 730.637 unit pada periode 10 bulan 2024, dibandingkan 825.692 unit pada periode yang sama 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper