Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap kelanjutan target pemerintah yang membidik penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB), khususnya roda empat mencapai 400.000 unit pada 2025 di tengah pasar yang lesu.
Plt Direktur Jenderal Ilmate, Putu Juli Ardika mengatakan target tersebut merupakan roadmap pemerintah dalam pengembangan industri KBL berbasis baterai nasional 2020-2031.
“Kalau terkait roadmap, karena paling awal di 2025 ini memang kita targetkan ada 400.000 unit R4 [kendaraan roda empat], ini cukup menantang kalau kita lihat perkembangannya sampai saat ini,” kata Putu, Senin (22/7/2024).
Dia tak memungkiri kondisi pemerintah yang cukup sulit, namun pemerintah akan tetap mengarah pada pengembangan Low Cost Green Car (LCGC) untuk mendorong daya beli masyarakat.
Dalam catatan Putu, pada 2019 populasi kendaraan listrk di Indonesia sebesar 1.437 unit, lalu 2020 sebanyak 3.894 unit, pada 2021 mencapai 15.883 unit, meningkat pada 2022 sebesar 41.743 unit, dan 2023 mencapai 116.438 unit.
“Sampai dengan Juli masuk ke 159.212 unit. Kita masih berupaya, kita bukan bangsa lemah tetapi kita mengupayakan yang bagus untuk mencapai target itu,” ujarnya.
Baca Juga
Menurut Putu, target pengembangan KLBB terbilang mengalami kemajuan yang abgus dan sesuai dapat mendorong kendaraan listrik berbasis baterai ke depannya.
“Kalau Kemenperin, ultimate nya adalah penurunan emisi karbon dan efisiensi bahan bakar. Itu 2 hal yang sejalan, dan tidak hanya kendaraan listrik (EV), tapi PHEV, hybrid,” tuturnya.
Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menilai perkembangan daripada mobil listrik harus dibarengi oleh konsistensi pemerintah dalam mengembangkan ekosistem.
Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan porsi pasar mobil listrik yang rendah memang belum cukup untuk mengangkat pasar otomotif. Adapun, teknologi internal combustion engine (ICE) dinilai masih sangat potensial.
Data Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik mencapai 28.131 unit sepanjang Januari–Mei 2024, naik 66,39% dari 16.906 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut sekitar 8,39% dari total wholesales pasar domestik yang mencapai 334.969 sepanjang Januari–Mei 2024.
Sementara bila berkaca pada 2013 lalu, penjualan mobil domestik mampu memecahkan rekor 1,22 juta (1.226.199) unit dalam satu tahun ketika produk low cost green car (LCGC) muncul untuk pertama kalinya.