Bisnis.com, JAKARTA — PT Toyota-Astra Motor (TAM) tidak ambil pusing semakin banyak model dan merek mobil listrik berbasis baterai yang berdatangan ke Indonesia.
Bukannya ikut meluncurkan BEV, Toyota justru memilih produk plug-in hybrid (PHEV) untuk ditawarkan kepada konsumen.
Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto mengatakan perusahaan tidak akan mengubah sudut pandangnya yang mengusung multi-pathway dalam menyediakan jajaran produknya di Indonesia.
“Kami prinsipnya dari dulu sampai sekarang tidak berubah, yakni bisa mengerti kebutuhan masyarakat di Indonesia yang sangat bervariasi,” ujarnya di ICE BSD Tangerang dikutip Minggu (21/7/2024).
Sejauh ini Toyota memang sudah memiliki beragam produk elektrifikasi mulai dari BEV, hybrid, dan PHEV. Selain itu, masih ada bahan bakar alternatif lainnya seperti ethanol dan hydrogen yang tengah dikembangkan oleh Toyota.
Pada pameran GIIAS 2024, Toyota memamerkan produk Fortuner yang mampu menenggak etanol hingga 100%. Selanjutnya ada Innova Zenix HEV yang juga dapat diisi bioteanol dengan kadar lebih dari 85%.
Baca Juga
Kemudian masih ada Toyota Mirai yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya dengan memadukan teknologi hybrid.
Sosok yang juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) itu juga mengatakan banjirnya produk mobil listrik baru justru berpotensi menumbuhkan pasar otomotif di Indonesia. Selain itu, para merek baru ini juga dapat memberikan kontribusi dengan melakukan investasi.
“Kami di indonesia lebih dari 50 tahun, dan juga sekarang sebagai market leader. Kalau ada kompetisi seperti ini banyak mobil masuk bawa teknologi BEV kami cukup senang karena berarti potensi market di indonesia cukup baik,” katanya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan wholesales produk elektrifikasi Toyota mencapai 12.878 unit sepanjang semester I/2024, naik 18,67% dari 10.818 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Rinciannya untuk produk mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) melalui model bZ4x mencapai 15 unit, sedangkan untuk hybrid mencapai 12.823 unit