Bisnis.com, JAKARTA — Merek asal China, yakni Chery berencana menggunakan baterai lokal pada 2026. Pabrikan sejauh ini memasrkan mobil listrik Omoda E5 dengan baterai jenis LFP.
Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia, M. Ilham Pratama mengatakan saat ini baterai yang digunakan untuk mobil listrik Omoda E5 masih diimpor dari China. Nantinya Chery akan menggunakan baterai lokal untuk menyesuaikan peta jalan yang disesuaikan oleh pemerintah.
Adapun, Perpres 79/2023 (Rev. Perpres 55/2019) telah mengatur minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40% baik untuk roda dua maupun roda empat wajib dicapai sampai 2026. Dalam Perpres 55/2019 aturan TKDN 40% sejatinya harus dicapai sebelum 2024.
“Chery berencana pada tahun 2026 akan menggunakan local battery,” katanya kepada Bisnis, Senin (15/7/2024).
Sejauh ini, mobil listrik Chery Omoda E5 rakitan lokal masih akan menggunakan baterai Lithium Ferro-Phosphate (LFP). Baterai mobil ini dapat menempuh jarak hingga 430 km dalam satu kali pengisian daya berdasarkan hasil uji Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle (WLTC).
Di satu sisi, Indonesia sudah memiliki pabrik baterai lokal hasil dari konsorsium Hyundai-LG Energy Solutions (LGES). Namun, dia menyebut Chery belum menentukan pemasok yang akan digandeng untuk menggunakan baterai secara lokal.
“Chery berencana untuk dapat menggunakan local battery pada masa yang akan datang. Namun belum menentukan supplier yang akan bekerjasama untuk memenuhi rencana tersebut,” jelasnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan mobil listrik Chery Omoda E5 mencapai 2.642 unit sepanjang semester I/2024. Omoda E5 merupakan model terlaris dari Chery sepanjang semester I/2024.
Dalam memasarkan Omoda E5, merek asal China ini memberikan garansi baterai sumur hidup untuk 4.000 konsumen pertama. Salah satu syarat untuk mendapatkan garansi adalah tidak melebihi melebihi 30.000 km dalam setahun.
Chery juga menawarkan harga Omoda E5 senilai Rp488,8 juta dari seharusnya Rp498,8 juta untuk 4.000 konsumen pertama. Produk ini juga sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40%, dan menikmati insentif PPN DTP 10%.