Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah pabrikan mobil China, seperti Chery, Jaecoo, GWM hingga Aion sudah mulai gencar memasarkan model kendaraan hibrida di Indonesia, baik hybrid electric vehicle (HEV) maupun plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
Misalnya, PT Chery Sales Indonesia berencana memproduksi lokal Chery Tiggo 8 varian plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau yang disebut Chery Super Hybrid (CSH).
Rencana Chery tersebut seiring dengan insentif untuk kendaraan berjenis hybrid yang mendapat potongan PPnBM DTP sebesar 3% dari harga jual. Insentif itu termasuk model full hybrid, mild hybrid, dan plug-in hybrid yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025.
Country Director Chery Sales Indonesia (CSI), Zeng Shuo mengatakan, perseroan berencana untuk memproduksi lokal seluruh model yang dijual di Indonesia, dengan menumpang fasilitas milik mitra Chery, PT Handal Indonesia Motor (HIM) yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.
"Semua mobil Chery yang kami bawa ke Indonesia, kami punya rencana untuk merakit lokal di Indonesia. Jadi yang kemarin kami sudah mulai partnership di factory [PT Handal]," ujar Shuo di Jakarta, dikutip Kamis (27/3/2025).
Di lain sisi, CEO Aion Indonesia Andry Ciu mengatakan, perseroan juga siap menghadirkan gebrakan baru di pasar otomotif Tanah Air, termasuk meluncurkan sejumlah model hybrid.
Baca Juga
Adapun, Aion juga mengumumkan bahwa nantinya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 pada Juli mendatang, akan ada satu merek lagi yang hadir yakni GAC Motor, untuk melengkapi Aion dan Hyptec yang sudah ada di pasar Indonesia.
“Nanti kami akan ada tiga merek, yaitu GAC Motor, Aion dan Hyptec, di bawah satu JV [joint ventures] yang sama. Karena Grup Indomobil joint ventures dengan GAC,” ujar Andry di Jakarta, dikutip Selasa (25/3/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, rencana itu juga merupakan komitmen elektrifikasi Aion untuk melengkapi berbagai powertrain, seperti battery electric vehicle (BEV), hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dan Range Extended Electric Vehicle (REEV).
Selain itu, Morris Garage yang kini dimiliki Grup SAIC asal China juga mengatakan akan memproduksi model hybrid (HEV) di pabrik SAIC Motor International yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Tak ketinggalan, BYD Motor Indonesia juga berencana untuk memboyong model PHEV ke pasar Indonesia. Kemungkinan besar, model itu akan dirakit lokal di pabrik BYD yang berlokasi di Subang Smartpolitan, Jawa Barat.
Adapun, beberapa merek China yang sudah berjualan model hybrid yakni Great Wall Motor (GWM) melalui Tank 300 HEV, Tank 500 HEV, Haval Jolion HEV dan Haval H6 HEV. Selanjutnya, ada juga Jaecoo yang memiliki model PHEV Jaecoo J7 SHS.
Tantangan Menghadapi Dominasi Jepang
Pakar Otomotif dan Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu menilai insentif PPnBM 3% untuk mobil hybrid akan membangkitkan persaingan semakin ketat di segmen hybrid.
Namun, merek China perlu menghadapi dominasi produsen Jepang di pasar kendaraan hybrid, seperti Toyota dengan Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid-nya, atau Suzuki dengan model XL7 dan Ertiga Hybrid.
"Produsen China menawarkan harga lebih rendah berkat produksi lokal, sementara produsen Jepang mengandalkan reputasi kualitas. Konsumen diuntungkan dengan pilihan lebih banyak dan harga kompetitif, mendukung transisi ke kendaraan berkarbon rendah," ujar Yannes kepada Bisnis, Kamis (27/3/2025).
Menurutnya, produsen China jelas dengan cepat memanfaatkan produksi lokal dengan TKDN tinggi untuk menekan biaya, sehingga menawarkan harga lebih kompetitif. Dengan biaya produksi yang lebih rendah, merek China berpotensi menarik konsumen yang sensitif terhadap harga, meskipun mereka harus bersaing dengan reputasi kualitas merek Jepang.
Namun, Yannes mengatakan keberhasilan merek China akan bergantung pada kemampuan mereka mencocokkan kualitas dan keandalan merek Jepang.
"Sementara itu merek Jepang perlu terus berinovasi dan melakukan upaya sekeras mungkin untuk cost down tanpa menurunkan mutu untuk mempertahankan posisi mereka," jelasnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid masih memimpin pasar mobil hybrid dengan capaian penjualan sebanyak 1.982 unit pada Februari 2025.
Penjualan Innova Zenix Hybrid itu mengalami kenaikan 4,64% secara bulanan (month-to-month/MtM) dibandingkan Januari 2025 sebanyak 1.894 unit.
Berikutnya, di urutan kedua ada Suzuki XL7 Hybrid yang membukukan penjualan sebanyak 807 unit atau turun 20,49% MtM. Diikuti Toyota Yaris Cross Hybrid yang menorehkan penjualan 352 unit, naik 55% secara bulanan.
Di peringkat keempat ada Toyota Alphard Hybrid yang meraih penjualan 318 unit, disusul Hyundai Santa Fe Hybrid yang meraih penjualan sebanyak 283 unit.