Bisnis.com, JAKARTA — Merek asal Inggris yang kini dimiliki Nanjing Automobile Group China, yakni Morris Garage (MG) berupaya untuk mengejar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mobil listrik sesuai peta jalan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Berdasarkan laman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian, mobil listrik MG 4 EV dan MG ZS EV yang dirakit oleh PT SGMW Motor Indonesia telah mengantongi TKDN 40%.
Hal ini berarti dua mobil listrik MG tersebut telah memenuhi syarat insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 10%. Sementara harga MG ZS EV dipatok Rp453 juta, dan MG 4 EV senilai Rp423 juta.
Chief Operating Officer (COO) MG Indonesia, Donald Rachmat, menegaskan perusahaan akan mengikuti peta jalan yang diatur oleh pemerintah untuk TKDN mobil listrik, yakni 40% pada 2026.
Aturan TKDN telah diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perpres 55 Tahun 2019.
Pasal 8 beleid tersebut mengatur minimal 40% baik untuk roda dua maupun roda empat wajib dicapai sampai 2026. Dalam Perpres 55/2019 aturan TKDN 40% sejatinya harus dicapai sebelum 2024.
Baca Juga
Selanjutnya, minimal TKDN 60% ditetapkan untuk tercapai sebelum 2030. Setelahnya konten lokal diwajibkan mencapai 80% untuk tahun-tahun berikutnya.
“Ketika MG memutuskan untuk melakukan CKD kendaraan EV, tentunya sudah mempertimbangkan mengenai aturan TKDN,” kata Donald kepada Bisnis, Kamis (4/7/2024).
Sebagai informasi, MG4 EV, menggunakan Lithium Iron Phosphate Battery yang menawarkan jangkauan hingga 425 km dalam sekali pengisian. Fitur fast charging yang disematkan juga dapat mengisi daya 0-80% hanya dalam waktu 35 menit saja.
Sementara MG ZS EV menggunakan baterai Lithium-Ion yang mampu berjalan hingga 403 km. Kecepatan pengisian daya dari 30-80% hanya membutuhkan waktu 30 menit.
