Bisnis.com, JAKATA- BYD perlahan menguasai pasar mobil listrik Asia Tenggara (Asean), seiring hal tersebut pabrikan meresmikan pabrik di Thailand. Sebaliknya di Indonesia, BYD baru saja mengirimkan 1.000 unit mobil listrik.
Dikutip dari Nikkei Asia, pada Minggu (30/6/2024), BYD membuka pabrik yang telah lama ditunggu-tunggu di Thailand dan berencana memproduksi 150.000 unit setiap tahunnya.
Nikkei menilai pembangunan pusat produksi di pasar Asia Tenggara yang sedang berkembang akan menjadi kunci bagi produsen kendaraan listrik Tiongkok. Terlebih lagi, seluruh pabrikan China tengah menghadapi prospek tarif yang ketat dari UE.
Di sisi lain, penjualan mobil listrik kawasan Asia Tenggara terus melonjak. Dilansir dari Reuters, Senin (1/7/2024) penelitian yang dilakukan Counterpoint Research mengatakan penjualan mobil listrik asal China naik lebih dari dua kali lipat pada kuartal Januari hingga Maret dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, PT BYD Motor Indonesia akhirnya mengirimkan 1.000 unit perdana yang telah dipesan konsumen. Pengiriman mobil inipun menandakan disahkannya izin BYD untuk menikmati fasilitas fiskal impor CBU mobil listrik.
Sebagaimana diberitakan Bisnis sebelumnya, BYD telah mengantongi izin impor yang telah diteken Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia. Kuota impor tersebut dipatok 20% dari janji kapasitas produksi yang bakal dibangun di Indonesia. BYD sendiri menikmati insentif berupa pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan Barang Mewah alias PPnBM.
Baca Juga
“Saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor [BYD] minggu kemarin,” katanya di Komplek Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Pada Minggu (30/6/2024), BYD pun telah resmi mengirimkan model mobil listrik Seal dan Atto 3, tanpa menyertakan model Dolphin.
Seperti disinggung Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan, pengiriman untuk model Dolphin sedikit lebh lama karena adanya aturan urutan dalam proses importasi produk dari China.
Luther memastikan untuk suku cadang atau onderdil, semua unit BYD yang telah dikirimkan sudah tersedia di jaringan dealer. Sejauh ini, BYD mempunyai sekitar 17 dealer di Indonesia.
BYD juga memberikan garansi selama enam tahun atau 150.000 km untuk kendaraan tergantung yang tercapai terlebih dahulu. Kemudian ada garansi delapan tahun atau 160.000 km dengan State of Health (SoH) ≥ 70% untuk traksi baterai.
Selanjutnya, garansi selama delapan tahun atau 150.000 km juga diberikan untuk komponen unit penggerak atau drive unit mobil listrik. Pengiriman BYD inipun bakal bergelombang untuk memangkas inden pesanan yang diklaim telah mencapai 6.000 unit.
BYD jaringan dealer Haka Cibubur yang ditemui Bisnis pada 4 Juni 2024 lalu mengatakan ada hampir 6.000 unit mobil listrik yang sudah dipesan dari dua rekanan untuk jaringan dealer, yakni Arista dan Haka. Secara terperinci, antrean unit di Arista hampir menembus 5.000 unit mobil, sedangkan di Haka sekitar 1.000 unit.