Bisnis.com, JAKARTA- PT BYD Motor Indonesia akhirnya mengirimkan 1.000 unit perdana yang telah dipesan konsumen. Pengiriman mobil inipun menandakan disahkannya izin BYD untuk menikmati fasilitas fiskal impor CBU mobil listrik.
Sebagaimana diberitakan Bisnis sebelumnya, BYD telah mengantongi izin impor yang telah diteken Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia. Kuota impor tersebut dipatok 20% dari janji kapasitas produksi yang bakal dibangun di Indonesia.
BYD sendiri menikmati insentif berupa pembebasan bea masuk dan Pajak Penjualan Barang Mewah alias PPnBM.
“Saya baru menandatangani rekomendasi perizinan untuk impor [BYD] minggu kemarin,” katanya di Komplek Parlemen, Selasa (11/6/2024).
Pada Minggu (30/6/2024), BYD pun telah resmi mengirimkan model mobil listrik Seal dan Atto 3, tanpa menyertakan model Dolphin.
Seperti disinggung Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan, pengiriman untuk model Dolphin sedikit lebh lama karena adanya aturan urutan dalam proses importasi produk dari China.
Baca Juga
“Kebetulan Dolphin itu berada di urutan terakhir, sehingga dia keluar berbeda,” ujar Luther di kawasan PIK 2, Minggu (30/6/2024).
Di sisi lain, Luther memastikan untuk suku cadang atau onderdil, semua unit BYD yang telah dikirimkan sudah tersedia di jaringan dealer. Sejauh ini, BYD mempunyai sekitar 17 dealer di Indonesia.
BYD juga memberikan garansi selama enam tahun atau 150.000 km untuk kendaraan tergantung yang tercapai terlebih dahulu. Kemudian ada garansi delapan tahun atau 160.000 km dengan State of Health (SoH) ≥ 70% untuk traksi baterai.
Selanjutnya, garansi selama delapan tahun atau 150.000 km juga diberikan untuk komponen unit penggerak atau drive unit mobil listrik.
Pengiriman BYD inipun bakal bergelombang untuk memangkas inden pesanan yang diklaim telah mencapai 6.000 unit.
BYD jaringan dealer Haka Cibubur yang ditemui Bisnis pada 4 Juni 2024 lalu mengatakan ada hampir 6.000 unit mobil listrik yang sudah dipesan dari dua rekanan untuk jaringan dealer, yakni Arista dan Haka.
Secara terperinci, antrean unit di Arista hampir menembus 5.000 unit mobil, sedangkan di Haka sekitar 1.000 unit.
Kehadiran BYD pun menambah sengit persaingan segmen battery electric vehicle (BEV). Pada Mei, penjualan BEV mencapai 2.010 unit, naik 28,84% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Dari jajaran produk BEV terlaris pada Mei 2024, Chery Omoda E5 memimpin dengan penjualan sebanyak 755 unit pada Mei 2024. Disusul oleh Wuling Cloud EV sebanyak 452 unit. Masih dari Wuling, penjualan untuk Binguo EV tercatat mencapai 28 unit, sedangkan Air EV sebanyak 145 unit.
Selanjutnya terdapat merek asal Inggris yang diakuisisi oleh perusahaan China, yakni MG dengan jumlah penjualan wholesales 361 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 330 unit MG 4 EV, dan 31 unit MG ZS EV.
Terpaut jauh dari merek-merek China tersebut terdapat merek asal Jerman, yakni BMW dengan penjualan mobil listrik sebanyak 75 unit. Dari angka tersebut sebanyak 30 unit di antaranya merupakan model i5 eDrive40, 24 unit i7 xDrive60 Limousine RHD AT, 12 unit iX1 eDrive20 A/T, 4 unit iX Drive40 A/T, 2 unit iX Drive 50, dan 3 unit i4 eDrive35 Gran Coupe AT.
Sementara Hyundai selaku salah satu merek yang mampu memenuhi syarat TKDN 40% hanya mengantongi penjualan mobil listrik sebanyak 67 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 66 unit Ioniq 5, dan 1 unit Ioniq 6.
Di belakang Hyundai, terdapat merek asal Korea Selatan lainnya, yakni Kia dengan penjualan wholesales 32 unit terdiri dari 19 unit EV6, dan 22 unit EV9.
Merek-merek asal Eropa lainnya juga tidak mau ketinggalan dengan Mercedes-Benz mencatatkan penjualan 28 unit, sedangkan Citroen sebanyak 30 unit. Beberapa BEV lainnya yang tersalurkan kepada jaringan dealer adalah Neta V-II sebanyak 13 unit, Seres 16 unit, Mini 4 unit, dan Mitsubishi L100 EV 1 unit.