Bisnis.com, JAKARTA — PT Gesits Motor Nusantara selaku produsen motor listrik Gesits menilai penjualan motor listrik dengan skema business-to-business (B2B) cukup menjanjikan sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
Direktur Marketing PT Gesits Motor Nusantara, Doddy Setiawan mengatakan digunakannya motor listrik sebagai armada maupun untuk ojek online berpotensi menjawab keraguan masyarakat akan kualitas produk.
"Melalui penggunaan motor listrik untuk armada ojek online selaku mitra pengguna bisa membuktikan langsung motor listrik lebih hemat pengeluaran dan waktu," katanya kepada Bisnis, Jumat (28/6/2024).
Di satu sisi, dia menyebut minat masyarakat terhadap motor listrik masih rendah lantaran adanya faktor harga produk yang ditawarkan belum kompetitif bila dibandingkan kendaraan konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE).
Kemudian, masyarakat juga masih khawatir akan ketersediaan infrastruktur seperti fasilitas pengisi daya atau charging station, maupun penukaran baterai untuk motor listrik.
Faktor lain yang membuat masyarakat ragu untuk membeli motor listrik adalah jumlah jaringan diler, layanan purna jual atau after-sales seperti bengkel, hingga ketersediaan suku cadang.
Baca Juga
Selain itu, skema pembiayaan seperti kredit atau cicilan yang ditawarkan untuk kepemilikan motor listrik juga belum terlalu memadai.
Adapun, Gesits sudah memiliki dua model motor listrik yang dijual dengan skema subsidi Rp7 juta, yakni G1 DLX senilai Rp29,7 juta, dan Gesits Raya seharga Rp20,9 juta.
Pada pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024, Gesits juga menghadirkan motor listrik Gesits Garuda Edisi Spesial dengan harga Rp 29.980.000.
Mengenai jumlah penjualan sepeda motor listrik Gesits, Doddy belum bisa bicara banyak lantaran masih mengamati perkembangan pasar motor listrik untuk saat ini.