Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan memprioritaskan penjualan dalam bentuk armada atau fleet ketimbang konsumen perseorangan seiring penjualan yang lesu pada Januari-April 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil Suzuki secara wholesales mencapai 22.785 unit pada Januari-April 2024, turun 15,9% dari 27.104 unit dibandingkan April 2023.
Merek Suzuki juga menduduki peringkat keenam penjualan terbanyak sepanjang Januari-April 2024 dengan pangsa pasar sekitar 8,6%.
4W Marketing Director SIS, Harold Donnel mengatakan perusahaan menyadari akan kondisi pasar otomotif yang terbilang fluktuatif pada awal kuartal II/2024.
Hal ini tidak lepas dari kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI menjadi 6.25%. Kebijakan tersebut turut mendorong pola ekonomi masyarakat lebih banyak untuk saving dibandingkan dialokasikan untuk pembelian barang-barang selain kategori primer.
“Dampak lainnya seperti tertahannya laju penyaluran kredit pembiayaan akibat naiknya suku bunga kredit sehingga masyarakat menahan keinginan untuk membeli mobil baru,” katanya kepada Bisnis, Jumat (10/5/2024).
Baca Juga
Selain itu, April 2024 merupakan momentum masyarakat merayakan hari besar keagamaan Idul Fitri. Otomatis jumlah hari efektif kerja juga menurun drastis dan berdampak pada efektivitas sektor perdagangan mobil baru.
Dari dua faktor tersebut, Suzuki juga mengakui pasar otomotif sedang dihadapkan oleh tantangan besar. Beberapa siasat sudah siap untuk dijalankan guna mengerek kinerja penjualan.
Salah satunya adalah strategi untuk mempertahankan pangsa pasar atau market share dengan fokus pada penjualan kendaraan fleet dibandingkan perseorangan. Melalui langkah ini, hasil penjualan tetap bisa bertahan di tengah kondisi market individu yang cukup dinamis.
“Secara berkala pun Suzuki terus memantau arah pergerakan pasar sehingga dapat memprediksi kondisi-kondisi mendatang dan menyesuaikan kembali strategi penjualan kami,” tuturnya.