Bisnis.com, JAKARTA — Produsen mobil listrik asal China, yakni BYD tengah mempertimbangkan untuk membangun fasilitas manufaktur keduanya di Eropa pada 2025.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (10/5/2024), Managing Director BYD di Eropa Michael Shu mengatakan perusahaan akan membawa mobil listrik murah berdasarkan model Seagull untuk pasar Eropa.
Adapun, BYD Seagull versi Eropa yang sebelumnya sudah dijual di China akan dipatok kurang dari US$10.000 dari yang seharusnya di bawah US$21.550.
Rata-rata harga mobil listrik memang sekitar 30% lebih mahal dibandingkan model internal combustion engine atau ICE, sehingga permintaannya cenderung lebih rendah. Para pabrikan asal Eropa pun berusaha keras untuk menciptakan model yang lebih terjangkau.
Fasilitas manufaktur yang dipertimbangkan masih berupa pabrik perakitan seiring dengan rencana BYD untuk menjadi pabrikan mobil listrik terbesar di Eropa pada 2030.
“Kami yakin bisa berada di posisi terdepan pada tahun 2030,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga
Pada Desember 2023, BYD menyebut bakal membangun pabrik mobil listrik di Hongaria. Hal ini membuat BYD menjadi pabrikan besar asal China pertama yang memiliki basis produksi di Eropa.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Shu ketika Presiden China, Xi Jinping mengunjungi Hongaria beberapa waktu lalu.
Hongaria yang dipimpin oleh Perdana Menteri Viktor Orban telah menjadi mitra perdagangan dan investasi yang penting bagi China, berbeda dengan beberapa negara Uni Eropa lainnya.
Hubungan politik yang erat antar kedua negara telah berubah menjadi investasi ketika pembuat baterai dan kendaraan listrik China mulai melakukan produksi di Hongaria.