Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isuzu Astra Rem Penurunan Penjualan, Fokus Jual Mobil Niaga Ringan

Isuzu Astra Motor Indonesia mengerem tingkat penurunan penjualan truk yang cukup dalam pada kuartal pertama tahun ini.
Isuzu Traga. /isuzu-astra.com
Isuzu Traga. /isuzu-astra.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) masih optimistis sektor komoditas seperti tambang batu bara, dan kelapa sawit masih menjanjikan di tengah lesunya penjualan truk pada kuartal I/2024.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan truk Isuzu secara wholesales mencapai 3.945 unit pada Januari-Maret 2024, turun 15,37% dari 4.662 unit dibandingkan periode sama tahun lalu.

Secara terperinci penjualan truk ringan kapasitas 5-10 ton mencapai 2.920 unit atau turun 30.46%, dan truk berat lebih dari 25 ton 450 unit atau turun 0,22%. Sementara truk sedang 10-24 ton justru naik 19,06% menjadi 575 unit.

Business Operation & Strategy Division Head IAMI Attias Asril mengatakan,segmen seperti pengangkutan barang, dan distribusi mengalami penurunan sekitar 30-40% pada kuartal I/2024.

Selain itu, penurunan tajam juga terjadi untuk pasar komoditas seperti sektor tambang batu bara, dan kelapa sawit. Hal ini tak lepas dari buruknya cuaca yang mempengaruhi produksi komoditas, serta permintaan yang fluktuatif.

Lesunya pasar komoditas membuat Isuzu menetapkan fokus pada segmen transportasi dan logistik yang digunakan untuk mendukung bidang usaha konsumsi primer, manufacturer, dan pergudangan.

“Isuzu sudah mengantisipasi kondisi perubahan pasar ini dari akhir 2023. Kami berfokus kepada segmen yang cukup stabil untuk mendukung konsumsi primer, dan juga penunjang manufaktur,” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/4/2024).

Di satu sisi, dia mengatakan beberapa produk yang dihadirkan oleh Isuzu masih mengalami peningkatan pangsa pasar kala penjualan domestik lesu.

Rinciannya, pangsa pasar Traga naik menjadi 49,9%, Elf menjadi 27,6%, dan Giga menjadi 19,6% pada kuartal I/2024. Isuzu juga sedang menyiapkan produk hingga layanan spesifik untuk menyambut kondisi pasar sampai akhir semester I/2024.

“Tentunya pasar komoditas sesuai prediksi kami akan kembali prospektif, dan tidak kami tinggalkan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper