Bisnis.com, JAKARTA — Produsen motor listrik Polytron, PT Hartono Istana Teknologi menargetkan dapat menjual hingga 30.000 unit motor listrik sampai dengan akhir 2024.
Target tersebut dinilai realistis seiring adanya perluasan subsidi motor listrik Rp7 juta dari empat golongan menjadi 1 NIK untuk 1 unit.
Adapun, Direktur Komersial PT Hartono Istana Teknologi, Tekno Wibowo mengklaim sudahada 1.500 unit motor listrik yang terjual dari Januari sampai awal Februari 2024 dengan dua model yang dipasarkan.
“Tahun lalu kami sudah jual 6.000 unit. Target tahun ini 30.000 unit,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (5/3/2024).
Mengenai laman sisapira.id yang menunjukkan belum ada penyaluran subsidi motor listrik sama sekali, dia mengatakan hal ini terjadi lantaran pendataan masih menunggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2024.
Menurutnya, kemungkinan penyaluran motor listrik subsidi baru tercatat pada Maret 2023. Namun, Polytron tetap melakukan penjualan unit dengan subsidi sebesar Rp7 juta.
Baca Juga
PT Hartono Istana Teknologi memiliki produk motor listrik bernama PEV 30 M1 A/T atau Polytron FOX-R yang dibanderol seharga Rp20,5 juta untuk on-the-road (OTR) Jabodetabek. Setelah mendapat potongan subsidi harganya menjadi Rp13,5 juta.
Mengacu pada situs P3DN Kementerian Perindustrian, tercatat motor listrik besutan bos Djarum ini memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 45,31 persen. Motor ini memiliki dimensi 1950 x 810 x 1200 mm dilengkapi motor dengan daya 3.000 Watt dan baterai 72 V 52 Ah.
Motor listrik dari Polytron menggunakan sistem sewa baterai sehingga pembelian unit tidak termasuk dengan baterai. Harga sewa tetap selamanya Rp250.000 per bulan dengan pilihan masa kontrak dari per bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan seterusnya.
Polytron turut memberikan garansi baterai seumur hidup. Di mana pengguna yang memiliki masalah dengan baterai bisa menyewa baterai seharga Rp200 ribu per bulannya.