Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Beri Bocoran Besaran Insentif PPN Mobil Hybrid

Pemerintah tengah mengkaji rencana pemberian insentif untuk mobil hybrid. Begini bocoran dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto:
PERTUMBUHAN EKONOMI 2023 5,05% Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
PERTUMBUHAN EKONOMI 2023 5,05% Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 di Jakarta, Senin (5/2/2024). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah masih terus mengkaji rencana pemberian insentif untuk mobil hybrid.

Airlangga menjelaskan, insentif yang akan diberikan berupa pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP). Besaran PPN DTP untuk mobil hybrid rencananya akan sama dengan besaran insentif yang diberikan untuk mobil listrik.

“Kita akan bahas dengan kementerian teknis, kita sedang kaji. Sama dengan PPN DTP, kalau sekarang kan 1%, nanti kita akan exercise," kata Airlangga saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Namun demikian, Airlangga tidak memberikan detail kapan aturan teknis pemberian insentif PPN DTP untuk mobil hybrid akan dirampungkan.

Selain itu, dia mengatakan, pihaknya juga telah memiliki hitung-hitungan dampak dari pemberian insentif terhadap harga penjualan mobil hybrid.

“Kita lagi kaji dulu. Hitung-hitungan ada, tapi kita mesti rapatin dulu,” tuturnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyampaikan bahwa insentif tersebut diusulkan karena mobil hybrid turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.

Menurutnya, dorongan untuk insentif tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengurangi tingkat polusi.

“Kami berupaya untuk mendorong itu [insentif] karena dia [hybrid] punya kontribusi mengurangi emisi karbon,” kata dia.

Selain itu, Taufiek juga menyampaikan bahwa pemberian insentif diharapkan dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian dan menyerap tenaga kerja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper