Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menilai industri otomotif Indonesia harus dibuat senyaman mungkin agar dapat menarik investasi asing.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan saat ini merupakan momentum untuk memperkenalkan mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) seiring banyak merek yang sudah memiliki produknya.
Bahkan menurutnya, para pabrikan asing tersebut bisa untuk membangun pabrik di Indonesia hanya dalam kurun waktu satu tahun. Beberapa merek disebut siap untuk merambah pasar Tanah Air meskipun volume produksinya belum terlalu besar.
Namun, dia menegaskan yang terpenting adalah pengembangan industri otomotif dengan menggunakan tenaga kerja lokal. Sejauh ini sudah ada beberapa merek China termasuk BYD yang berkomitmen untuk memasarkan produk di Indonesia.
Bahkan dia menyebut merek asal Prancis, yakni Citroen juga sudah menunjukkan minat investasinya untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyebut Renault juga ingin menanamkan modal.
“Paling penting adalah kemudian industrinya ada di sini, dan menggunakan tenaga kerja yang ada di Indonesia,” tuturnya dalam Podcast Factory Hub Bisnis Indonesia.
Baca Juga
Para merek juga dinilai perlu mengikuti kebutuhan dari konsumen yang mayoritas berusia 30-40 tahun. Kebanyakan konsumen dinilai memiliki prioritas sebelum menentukan pembelian kendaraan.
Selain itu, harga produk juga dinilai harus lebih terjangkau bagi para konsumen dengan rentang sekitar Rp300 juta.
“Jadi itu maunya canggih, tapi harganya terjangkau atau murah,” tuturnya.