Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia atau Aismoli menyebut sudah banyak pilihan untuk beralih dari motor konvensional atau internal combustion engine (ICE).
Sekretaris Aismoli Abdullah Alwi mengatakan dari sudut pandang micro mobility atau transportasi dengan kecepatan di bawah 60 km per jam terdapat pilihan mulai dari sepeda listrik, motor pedal (moped), dan berbasis baterai.
Terlebih lagi jarang ada masyarakat yang membawa sepeda motor untuk perjalanan keluar kota. Mayoritas penggunaan kendaraan roda dua hanya digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
“Ini dapat menjadi alternatif micro mobility lain yang dalam hal ini dari bensin ke listrik ga serta merta ke motor bisa juga ke moped atau sepeda listrik,” ujarnya dalam diskusi Xplore Motor Listrik di kantor Bisnis Indonesia, Kamis (25/1/2024).
Dia pun mengatakan hal ini tercermin dari munculnya toko-toko moped di Indonesia sebagai bentuk transisi dari kendaraan konvensional menuju elektrifikasi.
Sementara merujuk data Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan, populasi motor listrik sampai saat ini sudah mencapai 74.998 unit. Meningkat jauh dari 55.000 unit dibandingkan 2021.
Baca Juga
Selain itu, sudah terdapat 38 perusahaan yang menjadi anggota Aismoli dengan rincian, 30 dari sepeda motor, dan 8 konversi. Kemudian ada 19 merek motor listrik dengan 56 model yang terdaftar pada Sisapira.id
Menurut riset McKinsey, Indonesia akan menjadi negara dengan penjualan sepeda motor terbesar ketiga di dunia pada 2030 mengekor India dan China.