Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diminta Segera Produksi Mobil Listrik Lokal, BYD Belum Mau Buka Detail Investasi

BYD yang menikmati fasilitas insentif impor mobil listrik utuh, terikat regulasi terkait komitmen investasi dan produksi lokal.
Peluncuran perdana tiga model mobil listrik BYD Atto, BYD Seal, dan BYD Dolphin di Indonesia/Bisnis-Nuhansa Mikrefin YP
Peluncuran perdana tiga model mobil listrik BYD Atto, BYD Seal, dan BYD Dolphin di Indonesia/Bisnis-Nuhansa Mikrefin YP

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meminta agar produsen mobil listrik asal China, BYD segera memiliki fasilitas produksi lokal untuk memproduksi mobil listrik. BYD pun mengaku tetap berkomitmen untuk membenamkan dana jumbo dalam waktu ke depan.

Hal ini lantaran melalui Perpres No. 79/2023 pasal 18 ayat 2 disebutkan bahwa perusahaan industri KBL berbasis baterai yang dapat melakukan percepatan proses perakitan di dalam negeri dalam masa/jangka waktu importasi dalam keadaan utuh atau completely built up (CBU) sampai dengan akhir 2025.

Kemudian Pemerintah juga menagih komitmen investasi dan produksi dari para pabrikan melalui Peraturan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.6/2023 impor CBU dan CKD mobil listrik hanya berlaku sampai dengan 31 Desember 2025.

Pasal 7 ayat (1) huruf i berbunyi produk wajib siap berproduksi komersil paling lambat 1 Januari 2026, diproduksi paling lambat 31 Desember 2027, dan memenuhi target minimum capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan, setelah melewati 31 Desember 2025, impor mobil listrik utuh akan dikenakan bea masuk dan juga Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

Menurutnya, para merek yang sudah memproduksi mobil listrik lokal memiliki banyak manfaat dalam memasarkan produknya. Dia memberikan contoh seperti Wuling dan Morris Garage (MG) yang harganya turun jauh karena sudah produksi lokal.

“Kami juga mendorong yang BYD dan yang lain-lainnya akan masuk yang impor itu ya jangan lama-lama lah gitu cepat-cepat lah bikin di Indonesia supaya kita bisa menikmati kendaraan EV ini yang dengan harga yang affordable,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

General Manager BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang mengatakan, perusahaan bakal memiliki fasilitas manufaktur di Indonesia dengan tipe mobil yang produksinya disesuaikan kebutuhan pasar.

Meski demikian, dia tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait rencana produksi dan juga investasi lebih lanjut. Menurutnya akan ada waktu yang lebih sesuai untuk mengumumkan hal tersebut.

“Kami akan analisa pasar dan pasti akan mempertimbangkan kebutuhan seluruh masyarakat indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, dia optimistis seluruh produk BYD bakal laris terjual dalam kurun waktu dua tahun mengaspal di Indonesia. Harapannya, masyarakat juga dapat meningkatkan gaya hidupnya dengan menggunakan mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper