Bisnis.com, JAKARTA — Daihatsu global berencana menghentikan pengiriman semua unit mobil produksi Jepang dan luar negeri terkait adanya skandal manipulasi uji keselamatan.
Dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu (20/12/2023), Daihatsu Motors diduga melakukan manipulasi uji keselamatan terhadap lebih dari enam model yang telah teridentifikasi sejauh ini.
Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira sebelumnya mengunjungi Kementerian Transportasi terkait temuan mengenai kejadian tersebut. Anak usaha Toyota itu diperkirakan melakukan konferensi pers mengenai hasil temuan dan rencana produksinya ke depan.
Sementara ini, Daihatsu telah menghentikan jalur produksi guna mengatasi kekurangan dalam hal keselamatan yang menyangkut unit produknya. Daihatsu memiliki peran penting dalam ekspansi Toyota di negara-negara Asia.
Pada April 2023, Daihatsu mengumumkan telah menemukan kekurangan dalam uji tabrak samping untuk empat model yang dipasarkan ke luar negeri. Perusahaan telah membentuk panel independen terkait masalah tersebut.
Kemudian pada Mei 2023, perusahaan menyebut terdapat masalah dalam pengujian kendaraan sport Rocky dan Toyota Raize yang berasal dari pabrik Daihatsu. Bahkan produksi kedua unit tersebut sudah dihentikan.
Baca Juga
Hasil dari penyelidikan independen yang berlangsung hampir delapan bulan lamanya diyakini telah mengungkap kesalahan pada data emisi dan juga data lingkungan lainnya.
Daihatsu telah memproduksi lebih dari 1,7 juta unit mobil di seluruh dunia pada tahun fiskal 2022. Sekitar setengah dari produksi tersebut merupakan buatan asli Jepang.
Selain itu, Daihatsu menguasai sekitar 30% pangsa pasar keicar dan menjadi pemimpin bersama dengan Suzuki Motor.