Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Honda Accord Hybrid Lebih Murah di Thailand Ketimbang RI, Ini Sebabnya

Harga mobil hybrid All New Accord RS e:HEV di Indonesia lebih mahal ketimbang di Thailand. PT Honda Prospect Motor ungkap sebabnya:
PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja meluncurkan mobil hybrid hybrid All New Accord RS e:HEV di Indonesia, Kamis (7/12/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
PT Honda Prospect Motor (HPM) baru saja meluncurkan mobil hybrid hybrid All New Accord RS e:HEV di Indonesia, Kamis (7/12/2023)/Bisnis-Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut, harga mobil hybrid All New Accord RS e:HEV di Indonesia lebih mahal ketimbang di Thailand lantaran terdapat tarif-tarif pajak untuk impor mobil utuh atau CBU.

Merujuk laman Honda Thailand, harga untuk All New Accord RS e:HEV dipatok 1,79 juta baht atau setara Rp793,55 juta, sementara HPM mematok sedan hybrid ini seharga Rp959,9 juta.

Sales & Marketing and After Sales Director HPM Yusak Billy mengatakan, status All New Accord RS e:HEV yang masih diimpor secara utuh dari Thailand masih dikenakan sejumlah pajak sehingga harganya lebih mahal di Indonesia.

Pajak yang dikenakan untuk impor mobil utuh adalah bea masuk, pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), dan PPN setelah PPnBM.

“Ada biaya masuk juga, terus ada pajak penjualan barang mewah. Jadi macam-macam, nih,” tuturnya di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Peraturan Pemerintah No. 74/2021 telah mengatur besaran PPnBM full hybrid 3.000 cc dengan motor bakar cetus api dengan konsumsi BBM 23 km per liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100 gram per kilometer dikenakan tarif 15% dengan DPP sebesar 40%. Alhasil, PPnBM untuk hybrid dengan motor bakar cetus tersebut sebanyak 6%.

Sementara itu, Billy menyebut konsumsi BBM All New Accord RS e:HEV mencapai 25,6 km per liter atau tingkat emisinya mencapai 92 gram CO2.

“[Mobil] ini 1 liter bisa 25,6 km per liter atau 92 gram CO2 per km. Itu [hasil] pengujian,” katanya.

Insentif mobil hybrid terkait potongan PPN maupun tambahan keringanan tarif PPnBM yang sempat diwacanakan belum kunjung terealisasi. Untuk itu, acuan tarif pajak pun masih mengacu kebijakan low carbon emission vehicle atau LCEV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper