Bisnis.com, JAKARTA – Anak perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY), INVI menjalin kerja sama dengan Hyundai Motor Company untuk merilis bus listrik dalam waktu dekat.
Bus listrik bernama Hyundai Elec City dan Hyundai County EV dijadwalkan meluncur di pasar Indonesia pada 2024. Dalam kerja sama ini, INVI akan menjadi distributor kendaraan listrik komersial atau commercial electric vehicle (CEV) tersebut.
Presiden Direktur INVI Andreas Justiabel menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong penggunaan kendaraan listrik komersial di Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah melakukan pergeseran ke bus listrik untuk transportasi umum.
“Komitmen kami adalah memberikan dampak besar pada pasar kendaraan listrik komersial, mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, terutama di sektor komersial,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (2/12/2023).
Bus listrik Hyundai telah dirancang dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Kendaraan listrik ini disebut menyediakan opsi transportasi yang berkelanjutan dan efisien, baik untuk lingkungan perkotaan maupun pinggiran kota.
Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ Young Tack Lee menuturkan kemitraan antara Hyundai dan INVI dinilai akan mendorong pengembangan kendaraan listrik komersial di Asean.
Baca Juga
Sebab, Hyundai dan INVI telah menunjukkan rekam jejak dalam inovasi dan kesuksesan di industri masing-masing. Dengan menggabungkan keahlian dua perusahaan, Lee meyakini hal tersebut akan menjadi aset penting dalam memperkenalkan CEV.
“Hyundai Motor Company akan memperluas cakupan ke pasar-pasar lain di kawasan ASEAN, memanfaatkan pengalaman dan perkembangan yang telah dicapai di Indonesia,” pungkasnya.
Sejak 2017, Hyundai telah memimpin industri transportasi umum dengan lebih dari 2.500 penjualan bus listrik dan 400 bus fuel cell electric vehicles (FCEV) di dunia.
Dengan memanfaatkan keunggulan tersebut, INVI dari Indika Energy juga bertujuan menyediakan solusi menyeluruh dan menciptakan ekosistem kendaraan listrik dengan mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sendiri.
Selain itu, Hyundai juga berencana membangun rantai nilai EV di Indonesia dan memposisikannya sebagai pusat kendaraan listrik di Asean mencakup pembangunan pabrik sel baterai untuk mengurangi biaya manufaktur, dan meningkatkan daya saing pasar.
