Bisnis.com, JAKARTA — Morris Garage (MG) berencana mengapalkan mobil-mobil hasil produksi lokal dari Indonesia ke beberapa negara Asia Tenggara sampai Australia, termasuk model mobil listrik.
Marketing & PR Director MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan sekitar 30% dari kapasitas produksi mobil di pabrik Cikarang rencananya akan disediakan untuk memfasilitasi ekspor.
Adapun kapasitas produksi dari pabrik tersebut mencapai 100.000 unit per tahun. Nanti sekitar 60% produksi pabrik dialokasikan untuk model elektrifikasi, serta sisanya untuk model ICE.
“Kami juga punya market MG yang lain gitu ya, lalu itu yang menjadi target termasuk Australia,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Dia pun mengatakan MG akan melihat formulasi permintaan yang cukup tinggi dari beberapa negara di Asia Tenggara. Selain itu, MG juga sudah menjalin komunikasi mengenai peluang ekspor ke beberapa negara termasuk Australia.
Rencananya MG akan mulai mengirimkan produk rakitan Indonesia ke luar negeri pada kuartal IV/2024, sedangkan pabrik di Cikarang baru mulai beroperasi pada Februari 2024.
Baca Juga
Di sisi lain, dia enggan menyebutkan target penjualan mobil listrik maupun kontribusinya dari total penjualan sampai akhir 2023.
“Kami tidak berbicara mengenai volume, tapi tentang MG yang berkontribusi untuk electric vehicle,” katanya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil listrik dari MG secara wholesales mencapai 94 unit sepanjang Januari-Oktober 2023, sekitar 47,71% dari total penjualan 197 unit.
Secara rinci, model MG 4 EV telah terjual sebanyak 81 unit, sedangkan untuk model ZS EV terjual sebanyak 13 unit.
“Target dari kami adalah mengenai percobaan kualitas, perkembangan, desain, teknologi, bisa di-adopt dan pastinya volume akan mengikuti seperti itu,” tuturnya.
Pabrik MG dipatok bakal beroperasi pada tahun depan. Nilai investasi yang dikucurkan induk SAIC mencapai sekitar Rp4 triliun.