Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Naik Level dari LCGC, Honda Prospect Janji Produksi Lokal Mobil Hybrid

Honda Prospect Motor merupakan salah satu prinsipal yang menikmati insentif program LCGC, kini berencana melokalisasi mobil emisi rendah lainnya, hybrid.
Honda Prospect Motor menjanjikan produksi lokal Honda CR-V Hybrid, menyusul keberadaan mobil rendah emisi LCGC Honda Brio Satya/Bisnis
Honda Prospect Motor menjanjikan produksi lokal Honda CR-V Hybrid, menyusul keberadaan mobil rendah emisi LCGC Honda Brio Satya/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) berencana untuk memproduksi lokal mobil rendah emisi selain segmen Low Cost Green Car atau LCGC, yakni mobil berbasis teknologi hybrid.

Sejauh ini produk mobil listrik dari Honda adalah CR-V Hybrid yang meluncur pada GIIAS 2023.

Sales Marketing and After Sales Director PT HPM Yusak Billy mengatakan Honda sudah menghadirkan CR-V Hybrid sebagai salah satu jajaran produk elektrifikasinya. Merek asal Jepang itu juga berencana meluncurkan satu produk hybrid lagi sebelum akhir 2023.

“Kami sudah memperkenalkan model elektrifikasi yaitu CR-V hybrid dan akan ada satu lagi varian hybrid pada akhir tahun. Tahun-tahun berikutnya akan kami perluas lagi termasuk produksi secara lokal,” ujar Billy kepada Bisnis, Selasa (31/10/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan Honda juga sedang memasuki tahap studi dengan adanya dua unit NVan e: prototype yang akan perkenalkan sebagai kendaraan niaga untuk kebutuhan logistik.

Honda pun tengah mempelajari aktualisasi penggunaan kendaraan niaga berbasis baterai murni tersebut untuk jalan-jalan yang ada di kota Jakarta.

“Target kami secara global untuk produk sampai tahun 2040 akan mencapai Net Zero Emission,” tuturnya.

Mengenai produk ramah lingkungan dalam bentuk lainnya, Honda pun masih mempelajari terkait implementasinya di Indonesia. Sementara untuk bioetanol, seluruh produk Honda sudah dapat menenggak Pertamax Green yang bauran etanolnya mencapai 5% (E5).

Sejauh ini Honda baru memiliki produk Brio Satya yang masuk dalam segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang dalam peraturan dianggap sebagai Low Carbon Emission Vehicle atau LCEV. Billy pun mengatakan Brio Satya memiliki nilai lebih bagi konsumen lantaran desain yang sporty cocok untuk kalangan milenial.

Selain itu, Brio Satya memiliki kabin yang luas, perawatan relatif mudah, hemat bahan bakar, serta memiliki harga jual kembali yang cukup tinggi.

Kiprah Honda pada segmen LCGC dimulai pada November 2013. Penjualannya pun mencapai 5.379 unit untuk periode November-Desember 2013.

Pada tahun penuh pertamanya, Honda mampu mencatatkan penjualan Brio Satya hingga 26.683 unit sepanjang 2014. Penjualan Brio Satya pun meningkat 19,25% pada 2015 menjadi 31.820 unit.

Penjualan Brio Satya pun terus meningkat dengan penjualan mencapai 36.470 unit pada 2016, sebanyak 43.378 unit pada 2017, serta 46.899 unit pada 2018. Brio Satya pun mencapai puncak penjualannya pada 2019 dengan capaian 54.659 unit.

Memasuki 2020 ketika terjadi pandemi Covid-19, penjualan Brio Satya pun mengalami penurunan 45,15% ke angka 29.979 unit secara year-on-year (YoY). Pada 2021 penjualan pun tidak berubah banyak dengan capaian 29.976 sepanjang tahun.

Pemulihan baru terlihat pada 2022 ketika Brio Satya laku terjual sebanyak 46.804 unit, naik 56,13% secara YoY. Sementara sepanjang Januari-September 2023, Honda mencatatkan penjualan Brio Satya hingga 40.521 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper