Bisnis.com, JAKARTA- Nissan menjadi pabrikan Jepang pertama yang bakal menggunakan fasilitas isi daya Tesla.
Dikutip dari Reuters, Rabu (19/7/2023), Nissan setuju mengadopsi teknologi pengisian daya kendaraan listrik milik perusahaan Elon Musk tersebut. Seluruh produk Nissan yang beredar di pasar Amerika Serikat dan Kanada akan kompatibel dengan isi daya Tesla.
Keputusan Nissan itu menyusul langkah serupa yang dilakukan beberapa pabrikan lain. Mereka beramai-ramai menyesuaikan teknologi isi daya dengan supercharge milik Tesla.
Mulai 2025, Nissan akan melengkapi EV-nya dengan port North American Charging Standard (NACS) yang dikembangkan Tesla. Nissan telah menargetkan 40 persen penjualan kendaraan AS akan sepenuhnya listrik pada tahun 2030.
Saingan Nissan di Amerika seperti Ford (F.N), General Motors (GM.N) dan Rivian (RIVN.O) adalah beberapa perusahaan yang telah menerima NACS Adopsi inipun semakin menjauh dari kebijakan sebelumnya yang digagas Pemerintahan Joe Biden untuk menjadikan Sistem Pengisian Gabungan (Combined Charging System/CCS) sebagai standar di AS.
Gedung Putih mengatakan stasiun pengisian kendaraan listrik menggunakan colokan standar Tesla akan menjadi syarat untuk mendapatkan subsidi miliaran dolar.
Baca Juga
Mulai tahun 2024, Nissan akan menyediakan adaptor pengisian NACS dengan model Ariya EV yang saat ini dilengkapi dengan CCS untuk memungkinkan mereka mengisi daya di jaringan Supercharger Tesla.
Supercharger Tesla menyumbang sekitar 60 persen dari jumlah total pengisi daya cepat di Amerika Serikat, menurut Departemen Energi AS.