Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Nissan Ungkap Alasan di Balik PHK 20.000 Karyawan

CEO Nissan Ivan Espinosa blak-blakan terkait strategi bisnis ke depan, usai PHK 20.000 karyawan.
CEO Nissan Ungkap Alasan di Balik PHK 20.000 Karyawan. Logo Nissan Motor/nissan-global.com
CEO Nissan Ungkap Alasan di Balik PHK 20.000 Karyawan. Logo Nissan Motor/nissan-global.com

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co., Ltd. memulihkan kondisi perusahaan dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 20.000 karyawan secara global.

President & CEO Nissan Motor Co., Ltd. Ivan Espinosa menjelaskan, aksi restrukturisasi itu akan mengurangi biaya tetap sebesar 250 miliar yen, atau sekitar Rp28,12 triliun.

Adapun, pemangkasan 20.000 karyawan Nissan ini meliputi pekerja langsung, pekerja tidak langsung, serta pekerja kontrak di sektor manufaktur, penjualan, hingga riset dan pengembangan (R&D). Proses ini telah berlangsung sejak tahun fiskal 2024 hingga 2027.

Selain itu, Nissan akan melakukan perampingan atau konsolidasi sebanyak 7 pabrik kendaraan, dari 17 menjadi 10 pabrik pada 2027, rasionalisasi pabrik powertrain, dan pembatalan pembangunan pabrik baterai LFP di Kyushu, Jepang.

"Menghadapi tantangan kinerja tahun fiskal 2024 dan meningkatnya biaya variabel dalam lingkungan yang tidak menentu, kami harus memprioritaskan perbaikan diri dengan urgensi dan kecepatan yang lebih besar, menargetkan profitabilitas yang tidak lagi bergantung pada volume," ujar Ivan melalui keterangannya, Selasa (13/5/2025).

Perusahaan juga melakukan reformasi besar dalam pengembangan produk. Kompleksitas komponen akan dipangkas hingga 70%, jumlah platform dikurangi dari 13 menjadi 7 pada 2035, dan waktu pengembangan produk baru dipercepat, dari 37 bulan untuk model utama dan 30 bulan untuk model turunan.

Model yang masuk dalam skema ini antara lain Nissan Skyline generasi terbaru, SUV global segmen-C, serta SUV kompak terbaru dari merek Infiniti.

Selain itu, Nissan juga mengarahkan strategi pemasaran berdasarkan pendekatan wilayah. Nissan menetapkan AS, Jepang, China, Eropa, Timur Tengah, dan Meksiko sebagai pasar utama. 

Di Amerika Serikat (AS), perusahaan akan fokus pada segmen hybrid serta revitalisasi merek Infiniti. Di Jepang, penambahan varian model diharapkan memperkuat posisi merek di pasar domestik.

Sementara itu, ekspansi kendaraan energi baru (NEV) akan menjadi fokus di China, termasuk potensi ekspor untuk memenuhi kebutuhan global. Di Eropa, Nissan akan mengandalkan SUV segmen B dan C, serta menjalin kolaborasi dengan Renault Group dan mitra asal Negeri Tirai Bambu.

Adapun Timur Tengah akan difokuskan pada kendaraan SUV besar, sementara Meksiko tetap menjadi hub ekspor penting yang menopang profit dan pertumbuhan.

Dari sisi kemitraan strategis, Nissan turut memperkuat aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors, termasuk proyek BEV generasi baru berbasis Nissan Leaf untuk pasar Amerika Utara. Kolaborasi dengan Honda di bidang teknologi cerdas kendaraan dan elektrifikasi juga akan berlanjut.

Perusahaan optimistis dapat mengatasi tekanan pasar global dan kembali pada jalur profitabilitas. Strategi yang ambisius ini menandai tonggak baru dalam perjalanan transformasi Nissan.

Nissan menargetkan penghematan biaya sebesar 500 miliar yen dibanding realisasi tahun fiskal 2024.

Sebesar separuh dari jumlah tersebut berasal dari pemangkasan biaya variabel, melalui efisiensi teknik dan pembentukan unit transformasi khusus yang beranggotakan sekitar 300 tenaga ahli.

"Rencana pemulihan berbasis aksi yang secara jelas menguraikan apa yang perlu kami lakukan sekarang. Seluruh karyawan berkomitmen bekerja sama untuk mewujudkan rencana ini, dengan tujuan kembali meraih profit pada tahun fiskal 2026," pungkas Ivan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper