Bisnis.com, JAKARTA – Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co. resmi memulai proses konsultasi dengan serikat pekerja di kantor regional Eropa terkait rencana restrukturisasi yang mencakup pengurangan jumlah karyawan atau PHK. Langkah ini merupakan bagian dari strategi efisiensi global Nissan.
Melansir laporan Reuters pada Rabu (6/8/2025), proses konsultasi berlangsung di kantor Nissan Automotive Europe yang berlokasi di Montigny-le-Bretonneux, Prancis. Kantor ini menjadi pusat pengelolaan operasional Nissan untuk wilayah Eropa, Afrika, Timur Tengah, India, dan Oseania, dengan jumlah karyawan sekitar 560 orang.
Sebagai upaya awal, manajemen dan serikat pekerja sepakat untuk mendiskusikan opsi pengunduran diri secara sukarela, sebelum mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara paksa.
Negosiasi ini dijadwalkan akan selesai pada 20 Oktober 2025, sementara rincian keputusan akan disampaikan kepada seluruh karyawan pada bulan berikutnya.
“Kami menjalankan proses ini dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan mematuhi seluruh ketentuan hukum yang berlaku,” tulis Massimiliano Messina, Wakil Ketua Nissan untuk Regional Eropa dalam keterangannya, dikutip Rabu (6/8).
Messina juga menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan final yang diambil. Namun, proses konsultasi ini menandai kelanjutan dari program restrukturisasi besar-besaran yang diumumkan CEO baru Nissan, Ivan Espinosa, sejak menjabat pada April lalu.
Baca Juga
Restrukturisasi tersebut mencakup pemangkasan sekitar 15% tenaga kerja global, pengurangan kapasitas produksi hingga 30% menjadi 2,5 juta unit per tahun, serta penyusutan jumlah pabrik dari 17 menjadi 10 lokasi produksi di seluruh dunia.
Nissan berharap program ini dapat menghemat biaya operasional hingga 500 miliar yen atau sekitar US$3,4 miliar. Langkah ini diambil setelah perusahaan mengalami tekanan penjualan di pasar utama seperti China dan Amerika Serikat, yang diperparah oleh strategi ekspansi agresif di masa lalu.
Sebagai bagian dari kebijakan tersebut, Nissan telah mengumumkan penghentian produksi di pabrik Civac, Meksiko, yang akan berlaku efektif pada Maret 2026. Selain itu, produksi mobil di pabrik Oppama, Jepang juga akan dihentikan pada Maret 2028, disusul oleh pabrik Nissan-Shatai di Shonan yang akan tutup pada Maret 2027.
Menurut laporan perusahaan yang dirilis Oktober 2024, Nissan mempekerjakan hampir 19.000 orang di wilayah Eropa, Afrika, Timur Tengah, India, dan Oseania, dengan sekitar 60% dari total tenaga kerja berbasis di Eropa.