Bisnis.com, JAKARTA — PT Volta Semesta Indonesia mengklaim telah mengemas penjualan motor listrik dengan subsidi pemerintah sebanyak 70 persen dari data 800-an unit yang terdaftar.
General Director Volta Okie Kurniawan mengatakan, pembelian produk Volta banjir permintaan ribuan unit setelah ada subsidi dari pemerintah sebesar Rp7 juta. Hanya saja, dia belum bisa memberikan detail angka dari penjualan perusahaan menggunakan subsidi.
“Jumlah pastinya saya tidak bisa diinformasikan, sekarang sudah ribuan. Kalau dari sisi persentase Sisapira 800 unit, kami [Volta] sekitar 70 persen,” kata Okie di Jakarta, Kamis (22/6/2023).
Lebih lanjut, motor listrik dari Entitas Grup MCAS, PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX) saat ini tengah mengupayakan untuk meningkatkan TKDN model Volta lainnya agar dapat memberikan pilihan untuk masyarakat.
“Model lain sedang diurus TKDN-nya dalam waktu dekat harusnya sudah lulus,” imbuhnya.
Di sisi lain, Okie juga mengusulkan kepada pemerintah agar bisa melonggarkan kriteria subsidi kendaraan listrik khusus motor. Pasalnya, sudah banyak calon pembeli motor listrik yang gagal membeli karena tidak terdaftar dalam Sisapira.
Baca Juga
Oleh sebab itu, jika syarat subsidi bisa dilonggarkan maka populasi motor listrik akan semakin tumbuh di Indonesia.
“Jadi banyak sekali yang menggunakan motor listrik tapi kemudian pas di cek Sisapira dia tidak berhak. Usulnya kalau misal bisa mungkin untuk yang mendapatkan subsidi bisa dilonggarkan supaya bisa lebih banyak yang mendapatkan subsidi,” ujar Okie.
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) Hanggoro Ananta Khrisna mengakui bahwa subsidi motor listrik yang dikeluarkan pemerintah masih belum cukup untuk memacu pembelian secara masif di Indonesia.
Dengan demikian, Hanggoro mengatakan program subsidi yang diberikan pemerintah sejauh ini kurang optimal karena disebabkan beberapa hal seperti syarat penerima subsidi terlalu ketat hingga harga motor listrik yang relatif masih mahal meski sudah mendapat subsidi.
“Sebenarnya ada beberapa banyak faktor, apakah kurang sosialisasi, apakah dari sisi pemanfaatan untuk penerima terlalu ketat atau produknya yang kurang menarik, dan walaupun disubsidi masih mahal dan ini sedang dikaji bersama,” tutur Hanggoro.
Sebagai informasi, berdasarkan situs resmi Sisapira hingga Jumat (23/6/2023) sore, realisasi subsidi motor listrik hingga saat ini baru mencapai 830 unit terdaftar. Sedangkan motor listrik penerima subsidi yang telah disalurkan hanya empat unit.