Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismoli) mengingatkan kepada industri agar tidak membuat produk motor listrik yang asal-asalan dan tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat maupun pemerintah.
Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi menyampaikan kepada pelaku industri untuk membuat motor listrik dengan kualitas yang baik, sebab hal ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk beralih dari motor BBM ke motor listrik.
Terlebih, menurutnya pemerintah saat ini sudah memberikan jalan untuk memacu ekosistem EV melalui kebijakan pembelian motor listrik Rp7 juta. Oleh karena itu, produsen diperingatkan tidak memanfaatkannya untuk bisnis semata.
“Dengan peluang kesempatan yang ada, pemerintah sudah memberikan kesempatan yang luas bagi kita. Kami akan melakukan konsolidasi ke dalam [industri] terkait bagaimana kita harus memproduksi sesuai yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah, jangan kemudian kita membuat asal-asalan untuk kepentingan bisnis semata,” ujar Budi dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (29/5/2023).
Pasalnya, produk motor listrik yang dibuat asal-asalan dikhawatirkan bisa menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik, sehingga ini akan menghambat transisi ke EV.
“Sehingga nanti motor listrik tidak sustain karena memang sudah saatnya kita beralih ke motor listrik. Kalau kita sayang dengan negara dan dunia, ya sudah saatnya kita berganti dari berbahan bakar fosil kepada kendaraan listrik,” tambahnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Aismoli menyampaikan populasi sepeda motor listrik saat ini telah mencapai 48.000 unit dari 2019 hingga Mei 2023. Sebelumnya, asosiasi juga mencatat populasi motor listrik 2019-2022 mencapai 30.837 unit, yang artinya jumlah tersebut meningkat sekitar 17.000-an unit sepanjang Januari-Mei 2023.
Sementara, untuk pembelian motor listrik yang mulai efektif pada 10 Mei 2023, sebanyak 611 unit per 29 Mei 2023. Adapun, merek yang terdaftar pada program tersebut sudah ada 10 APM dan 18 model.
Di antaranya, Smoot, Selis, Gesits, dan Rakata punya dua model yang terdaftar. Greentech dan United 3 model, kemudian Polytron, Alva, Volta, hingga Viar masing-masing satu model.