Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Mei 2023, Populasi Motor Listrik Mencapai 48.000 Unit

Peningkatan populasi itupun diiringi dengan kehadiran berbagai agen pemegang merek atau APM motor listrik, ada yang mengimpor utuh hingga merakit secara lokal.
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung mencoba motor listrik Gesit di Jakarta, Selasa (3/1/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyampaikan populasi sepeda motor listrik saat ini telah mencapai 48.000 unit dari 2019 hingga Mei 2023.

Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan kebijakan Perpres No.55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai telah memicu pertumbuhan EV (electric vehicle) di Indonesia dengan cepat.

Bahkan, tidak hanya dari penjualan, tetapi agen pemegang merek (APM) motor listrik juga meningkat pesat dari sebelumnya sembilan, sekarang berjumlah 52 APM secara total. Dari jumlah itu, kemampuan para APM beragam, ada yang sekadar mengimpor utuh hingga merakit secara lokal.

“Sampai 2023 ini saya mendapatkan data dari Kemenhub sudah sekitar sudah ada 52 apm, jadi meningkat berapa persen. Itu dari APM dan kemudian kalau bicara penjualan di awal [2019] dengan 9 APM masih sedikit, nah sekarang untuk sepeda motor listrik saja hampir 48.000 yang sudah ada di masyarakat,” kata Budi dalam acara Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (29/5/2023).

Kemudian, jumlah tersebut masih akan terus bertambah seiring adanya program subsidi pembelian motor dan konversi yang telah dikeluarkan pemerintah pada Maret 2023. Bahkan menurutnya bengkel konversi pun turut meningkat setiap bulannya saat ini.

“[Populasi] Belum lagi sepeda listrik, karena ada APM khusus sepeda motor listrik, ditambah lagi konversi motor [pada] 2022 dan sudah banyak dan bahkan bengkelnya tiap bulan bertambah terus,” tambahnya.

Adapun, dia juga menyampaikan bahwa saat ini semua pihak harus berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon yang sudah pembahasan secara global. Oleh karenanya, bertransisi dari mobil BBM ke kendaraan listrik menjadi salah satu solusi agar kondisi lingkungan semakin membaik.

“Iya kalau saya melihat begini, kita harus berpikir untuk sekarang [menekan emisi] dan isu ini adalah isu global. Untuk mereduksi itu salah satunya mengurangi konsumsi bahan bakar fosil tadi, dan ini sudah kita sepakati untuk mampu mengurangi itu akan semakin baik dan sehat,” pungkas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper