Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama di AS, Mobil Listrik Ford Bisa Gunakan Supercharger Tesla

Tesla merupakan produsen mobil listrik dengan kepemilikan jaringan isi daya terbanyak di Amerika Serikat (AS).
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett
Logo Tesla di dealer Easton Town Center shopping mall in Columbus, Ohio, AS/ Bloomberg-Luke Sharrett

Bisnis.com, JAKARTA – Ford Motor Co telah mengumumkan kesepakatannya dengan Tesla Inc agar mengizinkan para pemilik kendaraan listrik dapat mengakses lebih dari 12.000 Tesla Supercharger di Amerika Utara pada awal2024.

Melansir Reuters Jumat (26/5/2023), kerja sama antara dua perusahaan mobil raksasa tersebut telah menjadikan Ford produsen mobil besar pertama yang menggunakan muatan daya milik Tesla.

Kerja sama tersebut akan memberi akses pada Ford mengakses jaringan supercharger dengan kecepatan tinggi terbesar di AS.

Menurut para analis, akses ke stasiun pengisian daya merupakan salah satu tantangan terbesar dalam memperluas penggunaan kendaraan listrik.

Pada November lalu, Tesla mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan desain pengisian daya miliknya bagi para produsen mobil yang lain.

Adapun Perangkat yang dirancang oleh Tesla akan memberikan akses port Combined Charging System (CCS) atau sistem pengisian daya gabungan untuk mobil listrik Ford dan dilengkapi dengan Supercharger V3 Tesla.

Diperkirakan, pada 2025 Ford juga akan mulai membekali standar pengisian daya Tesla untuk kendaraan listrik di masa mendatang.

"Idenya adalah bahwa kami tidak ingin jaringan supercharger Tesla menjadi seperti taman bertembok. Kami ingin menjadi sesuatu yang mendukung elektrifikasi dan transportasi berkelanjutan secara umum," kata CEO Tesla, Elon Musk, dalam sebuah percakapan Twitter Spaces dengan CEO Ford, Jim Farley.

Tesla memiliki 17.711 pengisi daya super, sekitar 60 persen dari total pengisi daya cepat di AS, dan dapat menambah jarak tempuh hingga ratusan mil dalam waktu satu jam atau bahkan kurang.

Pada Kamis (25/5/2023), Farley menyatakan terkait kemitraan tersebut melalui percakapan Twitter Spaces. Percakapannya dengan Musk berlangsung sekitar setengah jam di Twitter Spaces tanpa gangguan teknis.

"Di sisi infrastruktur, saya pikir ada ruang untuk beberapa kolaborasi antara perusahaan-perusahaan otomotif, yang sama sekali tidak wajar bagi kami,” kata Farley dalam forum Morgan Stanley.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya harus mulai bekerja sama dengan cara yang belum pernah dilakukan dengan perusahaan mobil listrik baru yang perusahaan mobil listrik yang suda ada sejak lama.

"Saya pikir strategi keseluruhan Ford dengan mobil listrik sangat cerdas. F-150 listrik (Lightning) memiliki permintaan yang tinggi," tulis Musk di Twitter pada awal bulan ini.

Adapun Musk memberi dukungan pada Ford atas kerugian yang diperoleh dari kendaraan listriknya.

"Selalu sulit dengan margin untuk lini kendaraan baru, terutama ketika ada pergeseran teknologi besar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kathleen Dewitri
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper