Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan mobil asal Amerika, Ford Motor Co menyampaikan saingan utama pada pasar kendaraan listrik bukan Toyota dan General Motors (GM), melainkan merek China.
Dikutip reuters.com, Jumat (26/5/2023), Chief Executive Officer (CEO) Ford Motor Jim Farley menegaskan merek otomotif China saat ini tengah berkembang pesat dalam hal pengembangan kendaraan listrik.
"Saya pikir kami melihat [merek] China sebagai pesaing utama, bukan GM atau Toyota," kata Farley.
Saat ini, China disebut-sebut sebagai pasar mobil terbesar di dunia dengan memiliki beberapa merek besar yang berkecimpung dalam pasar kendaraan listrik. Di antaranya BYD, Geely, Great Wall Motor (GWM), Changan hingga SAIC.
Kemudian, untuk mengalahkan pembuat mobil Cina, Farley menyebutkan bahwa Ford membutuhkan produk yang berbeda yang setidaknya memiliki harga lebih rendah.
Sebab, mobil-mobil listrik Tiongkok yang sudah memasuki pasar Eropa mendapat respon positif karena memiliki harga yang terjangkau.
Baca Juga
"Tapi bagaimana Anda mengalahkan mereka dalam hal biaya jika skalanya lima kali lipat [lebih murah] dari skala Anda," tambahnya.
Sementara itu, Ford sendiri telah memotong harga mobil di China karena penjualannya telah merosot sejak 2016. Ford juga tengah merestrukturisasi operasi di China untuk mengubah salah satu usaha patungannya menjadi pusat ekspor untuk kendaraan listrik.
Diberitakan sebelumnya, General Motors Co. membeberkan rencananya untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, dengan target produksi 1 juta unit kendaraan listrik per tahun yang dimulai pada 2025.
Ke depannya, GM berencana untuk bergerak sangat agresif menjadi pemimpin dalam pasar kendaraan listrik. Untuk merealisasikan ambisinya tersebut, GM akan memiliki banyak menyediakan produk segmen pikap, SUV, dan luxury yang mewakili sekitar 70 persen volume industri EV, termasuk Chevrolet Silverado EV, Blazer EV dan Equinox EV, Cadillac LYRIQ, dan GMC Sierra EV.
Sementara, Toyota akan memulai produksi lokal SUV 3 baris kendaraan listrik pada 2025 di Amerika Serikat. Mobil SUV tersebut akan dilengkapi dengan baterai yang diproduksi di North Carolina dan kapasitas produksi pabrik tersebut akan ditingkatkan nantinya.
Kemudian, di pasar Asia khususnya China. Jenama otomotif asal Jepang tersebut akan meluncurkan dua model mobil listrik yang dikembangkan secara lokal pada 2024. Selain itu, di Asia dan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia rencananya Toyota akan fokus dalam pemenuhan permintaan kendaraan listrik murni yang terus meningkat.