Bisnis.com, JAKARTA – Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 bakal menghadirkan langsung empat merek mobil baru asal China. Hal itu akan membuat persaingan lebih sengit, bagaimana tanggapan dari prinsipal asal Korea Selatan yakni Hyundai dan KIA?
Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA), Ario Soerjo mengatakan dengan adanya merek baru maka akan berdampak positif terhadap konsumen maupun dari sisi industri otomotif Tanah Air.
Oleh karena itu, menurutnya brand yang sudah eksis di Indonesia harus menjaga merek masing-masing agar tetap bersaing dan disukai pada pasar otomotif Indonesia.
“Semakin banyak merek mau dari negara manapun, semakin baik untuk konsumen dan industri otomotif Indonesia. Tinggal masing-masing merek yang ada menjaga brand-nya agar tetap exist dan disukai, serta [tetap] diperhitungkan di market,” kata Ario kepada Bisnis, Kamis (25/5/2023).
Merek otomotif Korea Selatan lain di Indonesia, Hyundai yang menyambut positif kehadiran merek baru di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Head of Public Relation PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Uria Simanjuntak yang mengatakan bahwa ekspansi merek mobil dari luar menjadi bukti pasar otomotif Tanah Air semakin menarik.
“Tentunya ini adalah bukti bahwa industri otomotif Indonesia terus bertumbuh secara positif. Sehingga kepercayaan dari global pun semakin tinggi untuk pasar otomotif Indonesia dan yang terpenting juga semakin banyak pilihan untuk masyarakat Indonesia,” ujar Uria.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, brand baru asal China, yakni Haval, Ora, Tank, dan Neta pada GIIAS 2023 juga disambut baik oleh Gaikindo selaku penyelenggara. Kemunculan keempat brand tersebut nantinya diharapkan bakal berinvestasi di Indonesia, salah satunya dengan melakukan produksi lokal.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan saat ini merek otomotif baru tersebut mulai menjajaki pasar di Indonesia dengan mengenalkan produknya di GIIAS 2023. Kemudian, jika keempat merek tersebut mendapatkan respon positif maka biasanya akan melakukan produksi lokal, bisa dimulai dengan membangun pabrik perakitan atau membuat komponennya langsung di Tanah Air.
“Jadi mereka akan masuk dulu Indonesia dan jajaki marketnya kalau dianggap cukup bagus maka nantinya mereka biasanya akan mengambil keputusan apakah dia assembling atau gimana biasanya kesana [produksi lokal],” kata Nangoi di Jakarta, Rabu (25/5/2023).