Bisnis.com, JAKARTA – PT Surveyor Indonesia mencatat jumlah pemesanan motor listrik dengan program bantuan atau subsidi pemerintah senilai Rp7 juta baru mencapai 106 calon konsumen. Merek motor listrik yang paling banyak dipesan adalah Smoot dari PT Smoot Motor Indonesia.
Berdasarkan data PT Surveyor Indonesia per Rabu (17/5/2023), telah terdaftar 10 produsen motor listrik yang mengikuti program subsidi Rp7 juta. Namun, baru tiga produsen motor listrik yang telah memiliki calon pembeli yang terdaftar.
PT Smoot Motor Indonesia dengan motor listriknya Smoot Tempur memiliki 91 calon pembeli yang dalam proses pendaftaran. Dari 91 orang, baru satu calon pembeli motor yang terverifikasi.
Kemudian, PT Juara Bike atau Selis telah mengemas 13 calon pembeli motor listrik E-Max, diikuti PT Volta Indonesia melalui model Volta 401 sebanyak 2 unit.
Direktur Komersial PT Surveyor Indonesia Saifuddin Wijaya mengatakan bahwa kedua merek motor listrik, Selis dan Smoot banyak calon pembelinya karena lebih terverifikasi baik dari perusahaan dan penunjukan dilernya.
“[Pertama] Smoot tempur, yang kedua Selis, sebenarnya mungkin jangan mislead ya karena dua pabrikan ini lebih cepat men-setup dan approve mendapatkan penetapan [verifikasi] dan memverifikasi dilernya, sedangkan delapan lainnya baru dan masih mengatur diler-dilernya,” kata Saifuddin, dikutip Jumat (19/5/2023).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa pembelian dengan subsidi motor listrik ini mulai efektif dari 10 Mei 2023.
Sebelumnya, program ini harus menghubungkan empat lembaga untuk melakukan verifikasi data. Mulai dari kredit usaha rakyat (KUR) oleh Kementerian Keuangan, bantuan subsidi upah (BSU) ke Kementerian Ketenagakerjaan, bantuan produktif usaha mikro (BPUM), hingga kriteria penggunaan listrik yang berkoordinasi dengan PLN.
“Pertama, kita harus bisa memverifikasi, kan pabrikan harus memenuhi kriteria 40 persen [tingkat komponen dalam negeri] kita verifikasi dulu. Kemudian, setelah di-approve dia menunjuk dilernya, kan diler dari mereka, dan itu diverifikasi. Ini mostly Jawa dan Sumatra di daerah lain belum. Kemudian, kita setup membangun sistem dan menghubungkan dengan empat kriteria yang dipersyaratkan,” tutupnya.
Sebagai informasi, jumlah diler yang terverifikasi pada program ini ada 226 outlet. Adapun, 111 outlet belum melakukan registrasi karena masih belum memenuhi persyaratan program subsidi pemerintah.