Bisnis.com, JAKARTA - Subsidi motor listrik pemerintah Rp7 juta sudah berjalan sekitar dua bulan. Namun, realisasi hingga saat ini baru 106 unit dari alokasi subsidi sebanyak 200.000 unit.
Kepala Staf Presiden (KSP) RI Moeldoko mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan evaluasi mengenai lambatnya penjualan motor listrik meski ada program subsidi.
"[Per hari ini] 106 yang masuk aplikasi [ini] ada sesuatu dong, untuk itu dari pemerintah merespon ada apa ini? mesti ada sesuatu yang buat tidak nyaman. Nah untuk itu, kami kemarin rapat memberikan masukan dan dari Kemenkeu apakah dari restitusi ini membuat ribet dan memberatkan," kata Moeldoko di pameran PEVS 2023, Rabu (17/5/2023).
Kemudian, menurut Moeldoko saat ini persoalannya adalah subsidi motor listrik Rp7 juta dari pemerintah belum mendapatkan respon yang baik.
Sehingga, hal ini tidak sesuai dengan harapan pemerintah untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui program bantuan ini.
"Ini evaluasi orang beli kan ada aplikasinya, dari sini bisa dilihat populasi nya untuk itu kita respon, kenapa kok yang beli baru dikit. Jadi dasarnya dari masyarakat sudah diberi kesempatan subsidi tapi kok ga direspon, ada apa? Nah gitu loh," tambahnya.
Baca Juga
Adapun, dalam catatan Bisnis, beberapa merek sudah mulai mengantongi pemesanan pembeli motor listrik menggunakan subsidi. Contohnya, produsen motor listrik Volta menyampaikan telah mengemas pemesanan sekitar 6.000-an unit pada pekan lalu.
Selain itu, berbeda dengan Volta yang baru mengantongi pemesan, Selis sudah berhasil memverifikasi 400 unit Nomor Induk Keluarga (NIK) yang akan membeli motor listrik melalui subsidi.