Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pernah Dikaitkan dengan Esemka, Hozon Bakal Produksi Mobil Listrik di Thailand

Thailand kembali dipercaya sebagai basis produksi mobil listrik oleh pabrikan asal China, Hozon yang sempat dikaitkan dengan keluaran produk Esemka.
Tampilan Hozon Neta U/Hozon
Tampilan Hozon Neta U/Hozon

Bisnis.com, JAKARTA- Produsen mobil listrik Hozon New Energy Automobile China bakal membangun basis produksi di Thailand. Lebih jauh, basis produksi tersebut bakal fokus menggarap pasar Asia Tenggara.

Hozon sendiri bukan nama asing, pabrikan ini sempat dihebohkan dengan kemiripan produk yang pernah digadang-gadang Esemka. Saat itu, Hozon terseret arus perbincangan terkait kemunculan mobil listrik beremblem Esemka yang mirip dengan beberapa model keluaran produsen China tersebut.

Tidak hanya itu, Esemka yang pada akhirnya memang memamerkan mobil listrik pada gelaran IIMS 2023 lalu, juga mengguncang publik dengan pengubahan logo. Persoalannya, logo baru Esemka itupun disangkutpautkan dengan Hozon Auto.

Dari pihak Esemka sendiri membantah bahwa produknya, termasuk model kendaraan listrik hanya sekadar ganti emblem. Esemka mengungkapkan pengembangan produk memang dikerjasamakan dengan pabrikan asal China.

Di sisi lain, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (8/5/2023), Hozon malah berniat membangun basis produksi model elektrik di Thailand. Hal itu diungkapkan salah seorang Pejabat Thailand.

Menurutnya, fasilitas produksi itu bakal fokus menggarap pasar Asean. Hozon pun secara resmi telah berkomunikasi dengan perwakilan pemerintah.

Hozon menandatangani perjanjian dengan Majelis Umum Bangchan Thailand minggu ini untuk memulai produksi model NETA V. “Diharapkan pada tahun 2024 [produksi],” kata Juru Bicara Pemerintah Thailand Tipanan Sirichana dalam sebuah pernyataan.

Pembuat  EV asal China itu telah  meluncurkan model Neta V di pasar Thailand tahun lalu dan berencana untuk mulai menawarkan model Neta U dan Neta S dalam waktu dekat.

Pembuat EV Cina lainnya seperti BYD juga telah berinvestasi di pabrik Thailand karena permintaan yang meningkat di antara konsumen domestik. Pasar EV Thailand pun dipenuhi dengan model keluaran dari merek seperti Great Wall Motors dan Tesla.

Bulan lalu, seorang pejabat Thailand mengatakan Changan Auto China akan menginvestasikan US$285 juta untuk sebuah fasilitas produksi serupa di Thailand.

Thailand adalah pusat perakitan dan ekspor mobil terbesar keempat di Asia untuk pembuat mobil seperti Toyota dan Honda.

Negara ini berambisi menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan EV global di luar China. Thailand telah menerapkan kebijakan pemotongan pajak dan subsidi untuk mendorong adopsi, serta produksi EV.

Thailand menetapkan target bahwa 30 persen produksi mobil domestik menjadi EV pada tahun 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper