Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia Battery Corporation (IBC) akan temui LG Energy Solution (LGES) untuk membicarakan kepastian pergantian konsorsium. Pertemuan ini akan dijadwalkan pada awal Mei 2023.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Nicolas D. Kanter, mengatakan bahwa pihaknya akan membidik semua kesepakatan sudah bisa ditandatangani pada 2023. termasuk dengan LGES.
“Awal Mei kami akan bertemu dengan LGES, karena mereka akan ada sedikit perubahan dari struktrur konsorsiumnya, tapi target kita akan mencanangkan ini 2023 agar supaya semuanya dan CSPA-nya bisa ditandatangani tahun ini,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (12/4/2023).
Kemudian, Direktur Utama IBC, Toto Nugroho mengatakan bahwa hal ini menjadi penting untuk mengikat investasi LGES senilai US$5,6 miliar dari hulu hingga ke hilir. Bahkan, pengolahan kembali limbah baterai akan ditandatangani dalam Joint Venture Agreement (JVA)
“Jadi kelanjutannya dari ini kami akan akan melakukan detail visibility study, setelah JVA signing, untuk smelting percussors, katoda, battery cell hingga proses recycle,” ujar Toto.
Adapun, dia juga menyebutkan bahwa status terakhir pembicaraan dengan LGES terjadi pada 7 Februari 2023, dalam pertemuan tersebut pihaknya meminta untuk kepastian dari anggota konsorsium secara tertulis, dan kesepakatannya akan disampaikan pada awal Mei 2023.
Baca Juga
“Status terakhir, memang terakhir bertemu 7 Februari yang kami minta adalah kepastian konsorsium member secara tertulis dan awal mei akan disampaikan. Setelah disampaikan kita akan firm mengenai rencana mereka itu dan ditindaklanjuti untuk finalisasi dan hilirisasi LGES,” ungkap Toto.
Sebagai informasi, dalam proyek baterai kendaraan listrik terdapat Project Management Office yang dipimpin oleh Wakil Menteri I Pahala Mansury, perwakilan dari kementerian Maritim dan Investasi, serta Mind ID, Antam dan IBC.